Ǩî†å τϊđακ ϐȋşɑ menghentikan hujan ǻťąů menutup terik matahari ďëπƍάπ awan Ţαþï ǩî†å ϐȋşɑ menggunakan payung
Ǩî†å τϊđακ ϐȋşɑ merubah arah angin, namun ǩî†å ϑαρεť menyetir layar perahu
Ǩî†å τϊđακ ♍u̲ηƍkiņ mencabut Ƨe♍üåª duri² ∂ï Ƨe♍üåª ĴåĻäπ, namun ǩî†å ϐȋşɑ mengenakan alas Ɣªήğ tebal!
Ǩî†å τϊđακ ϐȋşɑ menutup mulut Ƨe♍üåª Ǿя̈ªʼnƍ, namun ǩî†å ϐȋşɑ belajar tuli
Ǩî†å τϊđακ perlu susah² merubah keadaan, dan τϊđακ perlu buang waktu ǘπƮùƘ merubah Ǿя̈ªʼnƍ lain.
Ţαþï Ɣªήğ perlu ǩî†å ubah adalah Ήª†Ï ǨΆÅ.
Kalau Ήª†ï berubah,
keadaan ∂Ќ∂π berubah!
Kalau Ήª†ï menjadi baik,
ucapan dan perilaku ∂Ќ∂π menjadi baik.
τϊđακ perlu mendesak Ǿя̈ªʼnƍ мeηĵªϑï baik. Karena orang² ∂Ќ∂π menjadi baik ďëπƍάπ sendirinya Ƙαяεηª anugerah Tuhan
(Via BBM)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Salam Damai Kristus,
Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.
Rabu, 18 April 2012
Sabtu, 14 April 2012
Litani Serba Salah tentang Pastor
Oleh romo Josh Kokoh,
Bila ia ditahbiskan terlalu muda, orang bilang "Masih bocah koq jd pastor."
Bila ia sdh tua, org bilang. "Dia jd pastor kan krn nggak laku." Bila ia cukup ganteng, org bilang, "Bego amat tuh cowok! Ada kelainan jangan2."
Bila wajah tdk mendukung, org bilang, "pelarian ya" atau "patah hati ya"
Bila ia rapih berpakaian bagus, org bilang "Pastor koq spt peragawan."
Bila ia berpakaian seadanya, org bilang. "Sering tampil koq gak bisa ngurus badan."
Bila ia naik mobil, org bilang, "Pastor koq tak menghayati kaul kemiskinan."
Bila ia jalan kaki, org bilang, "Pastor koq tdk menghargai waktu."
Bila ia bergaul dng cewek2, org bilang "Dasar ganjen"
Bila ia bergaul dng cowok2, org bilang, "Jangan2 dia homo."
Bila ia suka makan, org bilang, "Pastor koq gak bisa nahan lapar."
Bila ia makan terlalu sedikit, org bilang, "pastor koq nggak tau menghargai masakan umat."
Bila kotbahnya panjang, orang bilang, " bikin ngantuk."
Bila kotbahnya singkat, orang bilang, "Kurang persiapan.
"Kalau mengikuti pendapat umat, dibilang "Pastor koq nggak punya pendirian."
Kalau mengikuti pendapat sendiri, dibilang, "Dasar pastor diktator."
Kalau keuangan paroki mepet, "Pastornya tak pinter usaha."
Kalau ngomongin soal uang, dibilang, "payah, pastor koq mata duitan."
Kalau pastor tdk ada di pastoran, dibilang, "dasar suka keluyuran."
Kalau selalu ada di padtoran, dibilang, "walah.....pastornya kuper."
TAPI,KALAU PASTORNYA MATI,
....
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Bila ia ditahbiskan terlalu muda, orang bilang "Masih bocah koq jd pastor."
Bila ia sdh tua, org bilang. "Dia jd pastor kan krn nggak laku." Bila ia cukup ganteng, org bilang, "Bego amat tuh cowok! Ada kelainan jangan2."
Bila wajah tdk mendukung, org bilang, "pelarian ya" atau "patah hati ya"
Bila ia rapih berpakaian bagus, org bilang "Pastor koq spt peragawan."
Bila ia berpakaian seadanya, org bilang. "Sering tampil koq gak bisa ngurus badan."
Bila ia naik mobil, org bilang, "Pastor koq tak menghayati kaul kemiskinan."
Bila ia jalan kaki, org bilang, "Pastor koq tdk menghargai waktu."
Bila ia bergaul dng cewek2, org bilang "Dasar ganjen"
Bila ia bergaul dng cowok2, org bilang, "Jangan2 dia homo."
Bila ia suka makan, org bilang, "Pastor koq gak bisa nahan lapar."
Bila ia makan terlalu sedikit, org bilang, "pastor koq nggak tau menghargai masakan umat."
Bila kotbahnya panjang, orang bilang, " bikin ngantuk."
Bila kotbahnya singkat, orang bilang, "Kurang persiapan.
"Kalau mengikuti pendapat umat, dibilang "Pastor koq nggak punya pendirian."
Kalau mengikuti pendapat sendiri, dibilang, "Dasar pastor diktator."
Kalau keuangan paroki mepet, "Pastornya tak pinter usaha."
Kalau ngomongin soal uang, dibilang, "payah, pastor koq mata duitan."
Kalau pastor tdk ada di pastoran, dibilang, "dasar suka keluyuran."
Kalau selalu ada di padtoran, dibilang, "walah.....pastornya kuper."
TAPI,KALAU PASTORNYA MATI,
....
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Jumat, 13 April 2012
Mistagogi (mystagogy)
Mystagogy
- Yun. ‘menuntun masuk ke dalam rahasia’). Pengajaran mengenai ritus dan
misteri-misteri suatu agama yang dirahasiakan. St. Sirilus dari Yerusalem
(315-386) mempersiapkan para katekumen untuk menerima baptisan pada hari Sabtu
Suci dan sesudah itu memberikan pengajaran kepada meraka dengan tulisannya yang
berjudul Catecheses yang bercorak
mistagogis, yang diberikan pada masa Prapaskah. St. Maximus (580-662) menyebut
pemahaman mistiknya mengenai liturgi dengan istilah mistagogi.
Sekarang istilah itu dipakai untuk menyebut
katekese atau teologi yang dilandaskan dan diarahkan untuk memperdalam
pengalaman akan Allah. (Gerald O’Collins, Kamus
Teologi, Kanisius: Yogyakarta, 1996)
Senin, 09 April 2012
Mendahulukan Orang Miskin
Option for the poor - Pilihan hidup Gereja yang dipopulerkan oleh
para tokoh teologi pembebasan, yang mendesak orang Kristiani agar berupaya
secara khusus demi terwujudnya keadilan sosial bagi berjuta-juta orang yang
belum memperoleh sandang, pangan, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan,
pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan dasar lain.
Ini adalah tema yang dikembangkan oleh para
uskup Amerika Latin sejak Sidang Umum
Kedua di Medellin pada tahun 1968. Dalam ensiklik Sollicitudo Rei Socialis (1987), Paus Yohanes Paulus II
mencanangkan solidaritas dengan mengutamakan cinta bagi kaum miskin, yang
hendaknya diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan nyata pada tingkat lokal (42; 43;
47).
Keprihatinan khusus bagi yang tertindas,
tersingkir, dan tanpa pembela ini diilhami oleh para nabi Perjanjian Lama (mis. Yes 1:10-20) dan oleh ajaran dan praktek hidup Yesus
sendiri (Luk 6:20; 16:19-31; 17:11-19).
Baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian baru, Allah dinyatakan
sebagai Allah yang lebih mencintai orang miskin, tanpa mengecualikan yang lain.
Kehadiran dan karya Allah secara istimewa dinayatakan dalam diri orang miskin.
Konsili Vatikan II mengimbau semua orang Kristiani, khusunya negara-negara
kaya, untuk bertindak lebih adil dan dengan cinta yang lebih besar dalam
membela kaum miskin (Gaudium et spes 69:88)
Sumber: Gerald O’Collins, SJ, Kamus Teologi, Kanisius: Yogyakarta, 1996
Minggu, 08 April 2012
Makna SALIB dalam Kekristenan
Cross – Tanda khas Kristiani, yang mengungkapkan
keyakinan iman bahwa Tuhan Yesus Kristus wafat demi keselamatan umat manusia. Santo Paulus
merangkum seluruh isi pewartaannya dalam salib (1Kor 1:17-18). Ada banyak cara
yang digunakan orang-orang Kristiani untuk mengenangkan wafat Yesus di salib,
misalnya tanda salib, penyembahan salib pada hari Jumat Agung, Jalan Salib, dan
Pesta Salib Suci. Selain cara-cara khusus itu, wafat Yesus di salib selalu
dikenangkan dan dihadirkan lagi dalam sakramen-sakramen Gereja.
(Sumber: O'Collins, Gerald, dkk, Kamus Teologi, Kanisius: Yogyakarta, 1996)
(Sumber: O'Collins, Gerald, dkk, Kamus Teologi, Kanisius: Yogyakarta, 1996)
Jumat, 06 April 2012
Kebangkitan Yesus
Resurrection - Bukan hanya berarti hidup lagi, seperti yang terjadi dengan Yairus (Mrk 5:22-24.35-43), melainkan peralihan yang dialami oleh Yesus melalui kematian ke dalam hidupNya yang sudah diubah dan abadi (Rm 1:3-4; 1Kor 15:42-50), yang menjadi jaminan bagi kebangkitan manusia dan dunia (1Kor 15:20-28).
Inti kebenaran iman ini merupakan isi pewartaan Kristiani awal (Kis 2:22-24, 32-33, 36; 1Kor 15:1-11): Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian (Rm 10:9; 1Kor 6:14; Gal 1:1; 1Tes 1:10; lih. 1Kor 15:15).
Tradisi Perjanjian Baru yang kemudian, ajaran Gereja, dan syahadat (Yoh 10:17-18; Denzinger-Schonmetzer 359; 539) berbicara mengenai Kristus yang bangkit dengan kuasaNya sendiri.
Melalui penampakan-penampakanNya (1Kor 15:5-8; Mrk 16:7; Mat 28:9-10, 16-20) para murid yang pertama tahu bahwa Yesus sudah bangkit dari mati. Penemuan makam yang kosong oleh Maria Magdalena (mungkin bersama yang lain) berperan sebagai tanda negatif dan sekunder untuk mendukung kebangkitan (Mrk 16:1-8; Yoh 10:1-2).
Sebagai puncak wahyu ilahi (Dei Verbum 4; 17) kebangkitan Yesus yang tersalib, bersama dengan pengutusan Roh Kudus secara implisit sudah memuat kebenaran Kristiani yang dasar. Oleh karena itu, misteri Paskah tidak hanya harus diselidiki faktualitasnya, melainkan juga sebagai misteri pewahyuan, penebusan, iman, harapan, dan cinta.
(Sumber: O'Collins, Gerald,dkk., Kamus Teologi, Kanisius: Yogyakarta 1996).
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Inti kebenaran iman ini merupakan isi pewartaan Kristiani awal (Kis 2:22-24, 32-33, 36; 1Kor 15:1-11): Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian (Rm 10:9; 1Kor 6:14; Gal 1:1; 1Tes 1:10; lih. 1Kor 15:15).
Tradisi Perjanjian Baru yang kemudian, ajaran Gereja, dan syahadat (Yoh 10:17-18; Denzinger-Schonmetzer 359; 539) berbicara mengenai Kristus yang bangkit dengan kuasaNya sendiri.
Melalui penampakan-penampakanNya (1Kor 15:5-8; Mrk 16:7; Mat 28:9-10, 16-20) para murid yang pertama tahu bahwa Yesus sudah bangkit dari mati. Penemuan makam yang kosong oleh Maria Magdalena (mungkin bersama yang lain) berperan sebagai tanda negatif dan sekunder untuk mendukung kebangkitan (Mrk 16:1-8; Yoh 10:1-2).
Sebagai puncak wahyu ilahi (Dei Verbum 4; 17) kebangkitan Yesus yang tersalib, bersama dengan pengutusan Roh Kudus secara implisit sudah memuat kebenaran Kristiani yang dasar. Oleh karena itu, misteri Paskah tidak hanya harus diselidiki faktualitasnya, melainkan juga sebagai misteri pewahyuan, penebusan, iman, harapan, dan cinta.
(Sumber: O'Collins, Gerald,dkk., Kamus Teologi, Kanisius: Yogyakarta 1996).
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Paskah (easter/pasch/passover) - seri kamus teologi)
Paskah (easter/pasch/passover) - Pada mulanya Paskah adalah pesta keluarga Yahudi yang dirayakan pada musim semi ketika bulan purnama untuk mengenangkan pembebasan dari Mesir (Kel 12:1-28); Ul 16:1-8). Pada sore hari tanggal 14 Nissan, domba Paska dikurbankan. Dalam perjamuan paskah malam itu, orang makan roti tak beragi dengan domba yang dipanggang.
Perjamuan malam terakhir yang diadakan oleh Yesus bersama para murid menurut Injil-injil sinoptik adalah perjamuan Paska, tetapi tidak demikian halnya menurut Injil Yohanes (Yoh 18:28; 19:14).
Bagaimanapun juga, perjamuan itu ada hubungannya dengan Paska Yahudi dan Pesta Roti Tak Beragi yang berlangsung selama seminggu (Mrk 14:1-2.12-16).
Dengan demikian, orang-orang Kristiani dengan cepat memahami wafat dan kebangkitan Yesus sebagai pemenuhan pembebasan dari Mesir yang diperingati dalam Paska. Ia diimani sebagai Domba Paska yang menghapus dosa-dosa dunia (Yoh 1:29; 1Kor 5:7). Pesta ini adalah awal dan paling penting dalam tahun liturgi, yang mengenangkan kebangkitan Yesus Kristus dari maut.
Pada mulanya pesta ini dirayakan setiap hari Minggu, dan orang-orang Kristiani-Yahudi masih terus merayakan Paska Yahudi.
Ini menimbulkan perselisihan karena keyakinan Kristiani menyatakan bahwa pembebasan Israel dari Mesir sudah dipenuhi dan diatasi oleh kebangkitan Kristus (1Kor 5:7).
Kebiasaan menentukan satu hari khusus setiap tahun untuk merayakan kebangkitan, menimbulkan perselisihan antara orang-orang Kristiani di Asia Kecil yang merayakan kebangkitan pada hari Paska Yahudi (tanggal 14 bulan Nissan) dengan orang-orang Kristiani yang lain yang merayakannya pada hari Minggu sesudahnya. Perselisihan seperti itu terus berlangsung.
Gereja Ortodoks, meskipun sudah menerima pembaruan Gregorian terhadap kalender Yulianus, masih mengikuti kalender Yulianus dalam merayakan Paska.
Perkembangan ekumenis selanjutnya menghasilkan persetujuan antara Gereja Katolik Timur dengan Gereja Ortodoks mengenai tanggal perayaan Paska setiap empat tahun. Dalam kalender Gregorius, pesta Paska dirayakan antara tanggal 21 Maret dan 25 April.
(Sumber: Kamus Teologi, Kanisius: Yogyakarta, 1996)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Perjamuan malam terakhir yang diadakan oleh Yesus bersama para murid menurut Injil-injil sinoptik adalah perjamuan Paska, tetapi tidak demikian halnya menurut Injil Yohanes (Yoh 18:28; 19:14).
Bagaimanapun juga, perjamuan itu ada hubungannya dengan Paska Yahudi dan Pesta Roti Tak Beragi yang berlangsung selama seminggu (Mrk 14:1-2.12-16).
Dengan demikian, orang-orang Kristiani dengan cepat memahami wafat dan kebangkitan Yesus sebagai pemenuhan pembebasan dari Mesir yang diperingati dalam Paska. Ia diimani sebagai Domba Paska yang menghapus dosa-dosa dunia (Yoh 1:29; 1Kor 5:7). Pesta ini adalah awal dan paling penting dalam tahun liturgi, yang mengenangkan kebangkitan Yesus Kristus dari maut.
Pada mulanya pesta ini dirayakan setiap hari Minggu, dan orang-orang Kristiani-Yahudi masih terus merayakan Paska Yahudi.
Ini menimbulkan perselisihan karena keyakinan Kristiani menyatakan bahwa pembebasan Israel dari Mesir sudah dipenuhi dan diatasi oleh kebangkitan Kristus (1Kor 5:7).
Kebiasaan menentukan satu hari khusus setiap tahun untuk merayakan kebangkitan, menimbulkan perselisihan antara orang-orang Kristiani di Asia Kecil yang merayakan kebangkitan pada hari Paska Yahudi (tanggal 14 bulan Nissan) dengan orang-orang Kristiani yang lain yang merayakannya pada hari Minggu sesudahnya. Perselisihan seperti itu terus berlangsung.
Gereja Ortodoks, meskipun sudah menerima pembaruan Gregorian terhadap kalender Yulianus, masih mengikuti kalender Yulianus dalam merayakan Paska.
Perkembangan ekumenis selanjutnya menghasilkan persetujuan antara Gereja Katolik Timur dengan Gereja Ortodoks mengenai tanggal perayaan Paska setiap empat tahun. Dalam kalender Gregorius, pesta Paska dirayakan antara tanggal 21 Maret dan 25 April.
(Sumber: Kamus Teologi, Kanisius: Yogyakarta, 1996)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Langganan:
Postingan (Atom)