Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Rabu, 27 Juni 2012

Surat kepada Keluarga Bulan Juni 2012 (KAJ)‬

Surat kepada keluarga bulan Juni 2012 (KAJ)‬
Melihat kangguru dan anak di kantungnyaKita diingatkan, bahwa kebaikan lahir di dekat hati
Rasa aman diberikan melalui kesediaan melindungi
Dan persatuan dijamin dalam lelah bersama
Anak-anak adalah masa depan milik dunia
Sekarang ini, mereka bersekolah bersama kita
Buatlah mereka damai di dalam genggamanmuLahirkan pribadi mencintai, karena sapaan lembutmu
Tanpa dibatasi waktu..hanya kegembiraanbersama..
KELUARGA KELUARGA YANG TERKASIH
Suatu kegembiraan karena akhirnya masa liburan tiba bagi anak-anak kita. Anak-anak mempunyai lebih banyak kesempatan bersama sama kita.
Dalam beberapa minggu, mereka menjadi sepenuhnya anak-anak kita, karena seluruh acara mereka sekarang menjadi acara bersama kita, orang tuanya, dan saudara-saudarinya. Mau di bawa kemana anak-anak kita itu dalam liburan dari tugas belajar?
Masa liburan menjadi kesenangan sekaligus menjadi tantangan bagi kita para orang tua untuk mendampingi anak-anak di saat mereka menikmati liburan dan membutuhkan kedekatan dengan keluarganya..
Kedua faktor, edukasi dan kegembiraan, sangat baik dialami anak-anak kita pada masa liburan ini. Anak-anak secara alami selalu berada dalam masa belajar untuk mengantar mereka menjadi semakin dewasa, termasuk pada waktu liburan tiba, tanpa beban study formal.
Keluarga-keluarga terkasih, apakah kita sudah merencanakan suatu liburan yang menyenangkan? Atau kita merencanakan program tertentu yang didesain untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan anak-anak dalam liburannya? Untuk sebagian anak-anak, kata "liburan" membuat mereka membayangkan paket-paket liburan atau kursus-kursus spesial. Yang lain mungkin sudah membayangkan suatu liburan ke luar negeri atau tempat wisata yang jauh.
Anak-anak dari keluarga sederhana memikirkan untuk menghabiskan masa liburan bersama teman-teman atau membantu orang tuanya, ikut bekerja, atau sekedar mengunjungi sanak family di kampung halaman. Pertanyaan anak-anak dari semua kalangan sebenarnya sama: apakah aku akan mengalami liburan yang menyenangkan dan berkesan? Kita sebagai orang tua ditantang untuk menghadirkan suatu liburan yang bermutu bagi mereka, apapun kondisi keluarga kita.
Kita sudah cukup banyak menghadapi pengalaman kesulitan bersama-anak-anak kita. Komunikasi bersama mereka kadang menjadi begitu langka, karena kesibukan masing-masing ketika mereka sekolah. Dalam masa liburan, kita perlu menyediakan waktu yang lebih dari cukup untuk semakin mengenal satu sama lain. Keluarga memang hidup dan tinggal serumah, tetapi ini membuat kita merasa kaget melihat perubahan dan perkembangan anak-anak kita yang berubah pesat. Kita seperti kehilangan kendali atas mereka.
Masa liburan akan menjadi masa yang menyenangkan, karena anak-anak yang berlibur bersama kedua orang tuanya yakin bahwa orang tua mereka memberi perhatian dan menyayangi mereka melalui kebersamaan di antara mereka. Ambillah waktu untuk berbagi: omong-omong, pergi ke tempat khusus (tidak harus ke tempat yang mahal dan jauh); mengunjungi nenek-kakek, oom atau tantenya; atau barangkali merencanakan acara menanam pohon bersama di depan rumah dan mengecat tembok dan pagar.
Keluarga-keluarga terkasih, acara kebersamaan bagi kita di Jakarta dan sekitarnya menjadi suatu acara yang mahal. Bukan karena tempat tujuan, melainkan suatu kesempatan langka untuk seluruh anggota keluarga, anak-anak dan orang tuanya dalam suatu relasi tanpa batas waktu dan ekspresi bebas yang menunjukkan cinta dan penerimaan. Beberapa minggu menjadi saat emas bagi suatu pendidikan nilai kebersamaan, kerukunan, kasih, perhatian, kerjasama, dll. di antara orang tua-anak yang mengubah dan meneguhkan.
Tempat sebaik dan seindah apapun tidak banyak berarti, kalau mereka pergi sendiri. Tetapi kalau mereka menikmati sapaan ramah dan tulus satu sama lain, waktu liburan bahkan bisa menjadi kesempatan memberikan dukungan, pendampingan, didikan, dan peneguhan yang lebih mahal dari program-program liburan berkelas apapun tanpa adanya waktu bersama untuk suatu relasi manusiawi dengan anggota keluarga yang lain.
Barangkali kita harus belajar dari masa kecil atau kisah-kisah masa kecil kita (para orang tua) masing-masing. Memancing, mengunjungi nenek-kakek, berkebun, memasak, membacakan buku cerita, reparasi mobil/motor bersama, berbelanja bersama, olahraga keluarga, dan pergi ke Gereja bersama dalam waktu yang sama, menjadi pilihan untuk menjalani waktu liburan istimewa.
Pendidikan nilai dan prakteknya sekaligus dapat diberikan ketika orang tua dan anak-anaknya tidak dikejar-kejar waktu. Inilah saat terindah sepanjang tahun yang sesungguhnya diperlukan oleh semua anggota keluarga. Jadilah orang tua yang baik dan bijaksana. Pakailah saat-saat liburan sebagai saat emas untuk menjadikan anak-anak kembali "menjadi milik kita", bukan milik sekolah; bukan milik teman-temannya; bukan milik komputer, TV, dan buku-bukunya; melainkan menjadi milik kita sepenuhnya, sebagai satu keluarga.
Selamat berlibur..!
Alexander Erwin MSF
Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 26 Juni 2012

Paus Menetapkan Riana sebagai Uskup Ketapang

Paus Benedictus XVI secara resmi, Senin (25/6), menerima pengunduran diri Uskup Ketapang di Kalimantan Barat Mgr Blasius Pujaraharja Pr. Pemimpin umat Katolik sedunia itu pun menetapkan pastor Pius Riana Prabdi Pr sebagai Uskup Ketapang. Penetapan Riana, yang kini menjabat Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, juga disampaikan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonio Filipazzi di Semarang, Senin.

Blasius, Senin malam, menjelaskan, penunjukan Riana itu diumumkan pada Senin siang waktu Roma atau sekitar pukul 17.00 di Semarang. Setelah mundur, Blasius menjadi uskup emeritus. Dia sudah merencanakan karya selanjutnya, tetapi belum bersedia mengungkapkannya.

"Saya ajukan pengunduran diri karena sudah berumur 75 tahun. Menurut Kitab Hukum Kanonik atau Hukum Gereja Katolik kanon 401, uskup diosesan yang berumur 75 tahun diminta mengundurkan diri dari jabatannya," ujar Blasius. Paus akan memutuskan setelah mempertimbangkan segala keadaan.

Dijumpai di Semarang, Selasa, Riana menuturkan, penunjukan dirinya sebagai Uskup Ketapang dilakukan secara rahasia sejak Mei lalu dan baru diumumkan secara resmi pada Senin. "Saya tidak memiliki prasangka apa pun saat ada undangan dari Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Saya kira itu undangan rutin. Ternyata, saya diberi tahu bahwa ditunjuk menggantikan Uskup Ketapang," jelasnya.

Blasius menambahkan, Riana akan ditahbiskan sebagai Uskup Ketapang paling lama dalam tiga bulan ke depan sesuai ketentuan gereja. Dalam tradisi Gereja Katolik, uskup baru akan ditahbiskan oleh seorang uskup pentahbis dibantu dua uskup pendamping.

Riana menilai, Gereja Katolik di Ketapang mengakar kuat dan terkait erat dengan budaya setempat karena sudah melewati masa 100 tahun. (Kompas Cetak, 27 Juni 2012)​
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 22 Juni 2012

Vatikan beri izin umat Katolik pakai kondom


Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Tarcisio Bertone mengatakan, masyarakat dunia boleh menggunakan apapun untuk memerangi HIV dan AIDS. "Vatikan membebaskan umat untuk memilih caranya mengatasi penyakit itu," katanya pada acara Konferensi AIDS Internasional di Roma, Italia, seperti dilansir situs Inquirer.net, Jumat (22/6).

Keterangan Bertone bertolak belakang dengan ucapan Paus Benediktus XVI pada 2010. Pemimpin Vatikan tertinggi itu menegaskan kondom haram digunakan. Pria menggunakan barang ini harus bertanggung jawab atas dosa diri dan pasangannya.

Meski Kardinal tidak menyebutkan secara langsung, sikap Vatikan tentang kebijakan kondom ini dirasa melunak. Banyak penelitian mengatakan penggunaan benda itu 99 persen mencegah HIV-AIDS.

Baik Paus dan Bertone sama-sama menyerukan pentingnya menjaga diri dan tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah agar terhindar dari penyakit berbahaya itu.



Sumber: merdeka | Berita Terbaru

 Sikap Gereja Katolik Indonesia terhadap Gagasan Penerapan Syariat Islam di Indonesia (Mgr. Ignatius Suharyo, Pr)

 Sikap Gereja Katolik Indonesia terhadap gagasan penerapan Syariat Islam diIndonesia (Mgr. Ignatius Suharyo, Pr):

1). Tetap berpegang teguh pada keputusan para Bapak Bangsa untuk mendirikan negara berdasarkan Pancasila untuk berjuang sesuai dengan kedudukan dan kemampuannya baik dalam bidang legislatif, eksekutif, yudikatif, dan media massa.

2). Mengingatkan kepada siapa saja, yang mau memasukkan ajaran khusus agamanya secara formal menjadi ketentuan yang harus berlaku untuk umum, agar tidak melanjutkan usaha seperti itu, karena hal yang demikian itu berlawanan dengan hakekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3). Tidak menyetujui siapa saja, termasuk bila ada dari kalangan Katolik sendiri, yang berusaha memaksakan ketentuan partikular agamanya ke dalam ketentuan-ketentuan umum secara formal, karena hal itu dapat dipandang sebagai usaha membubarkan Negara Republik Indonesia.

4). Mendesak agar pemerintah berusaha dengan tegas dan tidak ragu-ragu untuk membela Negara Indonesia dari usaha-usaha mengubah hakekatnya.

5). Mengajak umat Katolik khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya untuk berdoa dan berusaha melalui jalan tanpa kekerasan, agar Negara Republik Indonesia tetap berdiri dan umatnya sejahtera lahir batin. Semoga........

(Sumber: milis pendidikan Katolik)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Integritas Orang Beriman


Bahan bacaan: Injil Mat 6:19-23

Sorotan publik terhadap persoalan bangsa dewasa ini masalah integritas diri dan karakter bangsa. Harta dipandang sebagai hal mutlak yang memenuhi kebahagiaan. Hal ini mendorong orang  untuk mengejar harta duniawi dengan korupsi. Semakin banyak orang melalaikan dan meninggalkan semangat nilai-nilai keagamaan dan Pancasila dalam tata hidup bersama. Akibatnya integritas diri dan karakter bangsa semakin dipertanyakan.
Solusi yang ditawarkan para pengamat dan pemikir adalah penegakan hukum dan pendidikan karakter.  Lalu bagaimana dengan kita orang beriman? Apa yang bisa kita lakukan?
Agama merupakan salah satu sumber nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagia karakter kita sebagai anak bangsa. Masing-masing agama menawarkan semangat nilai-nilai agama yang tidak bertentangan dengan Pancasila.
Bacaan hari ini menegaskan pengajaran Yesus bagi kita yang percaya kepadaNya. Paling tidak ada tiga poin yang dapat membangun integritas  dan karakter kita sebagai orang beriman.

Yang pertama, kumpulkanlah harta surgawi.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, ajaran Yesus sangat relevan, sebab banyak orang menjadi egois dan memberikan nilai mutlak kepada uang dan harta. Yesus mengingatkan bahwa tujuan umat Kristiani adalah mengumpulkan harta yang jauh lebih mulia dan bernilai kekal, yaitu harta surgawi. Harta ini dapat berupa apapun yang bermakna mulia dan kekal, yang dihasilkan karena berbagi dengan yang kekurangan, memaafkan sesama, menderita bagi Kristus, berbuat kebaikan dan lain sebagainya. Itulah harta yang harus dikumpulkan oleh segenap umat Kristiani dengan segenap hati.

Yang kedua, jagalah hati agar tidak diperbudak oleh harta.
Mengumpulkan harta surgawi tidaklah mudah, sebab pada hakekatnya adalah masalah perspektif/pendangan. Umat Kristiani harus waspada agar tidak mudah tergiur dengan apa yang ia lihat. Umat Kristiani juga harus sadar  bahwa dalam hubungannya dengan harta, kita dituntut untuk bersikap tegas antara mempergunakan harta atau diperbudak harta. Ketika kita diperbudak oleh harta, maka kita semakin jauh dari Allah, demikian pula sebaliknya.

Yang ketiga, mata adalah pelita tubuh
Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. ...Jika terang yang ada padamu gelap, betapa pekatnya kegelapan itu.

Suatu perumpamaan yang sangat menyentuh dan mendalam. Mata adalah salah satu
organ penting dalam tubuh kita. Mata merupakan jendela baik untuk melihat ke luar maupun untuk melihat ke dalam. Lewat mata kita dapat melihat apa yang ada di luar kita. Kalau mata kita baik, kita dapat menangkap pemandangan di luar kita dengan jelas. Di lain pihak, lewat mata kita, orang dapat melihat apa yang ada di dalam hati kita. Kalau mata kita merah, orang menangkap  bahwa dalam hati kita bergelora kemarahan. Kalau mata kita sembab, orang menangkap bahwa hati kita sedang gundah. Kalau mata kita berbinar-binar, orang menangkap bahwa ada suka cita di dalam hati kita.

Mengingat pentingnya mata, maka kita perlu menjaga dan memanfaatkan mata
dengan baik. Mata yang selalu diarahkan kepada hal-hal baik akan mencerminkan kebaikan. Maka, biasakanlah menyimak hal-hal yang baik.

Sebaliknya, mata yang selalu diarahkan kepada hal-hal yang buruk akan
mencerminkan keburukan. Maka, jagalah mata dengan baik, jangan sampai senang
memelototi hal-hal yang tidak baik.

Ketiga poin ini jika renungkan dan dilaksnakan dengan baik-baik, maka akan membawa kita kepada suka cita. Integritas kita sebagai orang beriman pun makin teguh. Kita bisa menjadi saksi Kristus bagi orang-orang di sekitar kita dengan cara mendahuluan kebenaran Allan.
Kita sadar betapa Allah sangat mengasihi kita. Sebab Allah menegaskan carilah harta surgawi, sama dengan carilah lebih dulu kebenaran Allah, maka kebahagian akan  dilimpahkan Tuhan bagi kita. Allah tidak menghendaki anak-anaknya kuatir akan kelaparan, sebab itu Ia menyediakanNya bagi kita dengan berbagai cara yang dikehendakinya. Yang dituntut dari kita adalah iman yang teguh akan kebenaran Allah. AMIN