Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Rabu, 27 November 2013

Gereja Harus Fokus Perangi Kemiskinan

Paus Fransiskus, Selasa (26/11), menyerukan reformasi dan pembaruan peran Gereja Katolik dengan mengimbau para pemimpin global dan umat untuk lebih fokus memerangi kemiskinan. Paus juga mengecam kapitalisme yang disebutnya sebagai "tirani baru".

Dalam dokumen "Imbauan Apostolik" sebanyak 84 halaman yang ditulisnya sendiri, Paus Fransiskus juga mengatakan,
dia terbuka untuk saran untuk perubahan kekuasaan kepausan.

"Ini adalah tugas saya sebagai Uskup Roma, menjadi lebih terbuka terhadap saran, yang akan membantu dalam tugas pelayanan dan kesetiaan yang sesuai dengan apa yang ingin diberikan Yesus Kristus," tulis Paus.

Lebih jauh Paus Fransiskus menulis, sudah waktunya untuk adanya "konversi kepausan", dan menambahkan, sentralisasi
yang berlebihan di Vatikan, ketimbang pembuktian dalam karya, telah mempersulit kehidupan Gereja.

Apa yang diungkapkan Paus Fransiskus, dalam dokumen resmi pertamanya sejak diangkat menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Maret lalu, tidak jauh berbeda dengan khotbah-khotbahnya sebelum ini.

Kecam berhala uang
Populer sebagai pengkritik paling gencar sistem ekonomi global yang cenderung mengabaikan kaum papa, Paus Fransiskus lebih jauh mengecam "penyembahan berhala uang". Paus juga meminta para politisi agar menjamin setiap warga negara mendapatkan pekerjaan bermartabat, pendidikan, dan kesehatan.

Fransiskus, paus non-Eropa pertama dalam 1.300 tahun sejarah kepausan, juga meminta orang-orang kaya untuk berbagi kekayaan mereka.

"Sama seperti perintah 'jangan membunuh', hari ini kami juga harus mengatakan 'kamu tidak boleh membiarkan ekonomi menuju ketidakadilan. Ekonomi semacam itu membunuh!'" tulis Paus Fransiskus.

"Bagaimana mungkin, ketika seorang tunawisma tua meninggal bukanlah sebuah berita, tetapi saat pasar saham kehilangan dua poin adalah sebuah berita besar?" papar Paus.

Tentang "konversi kepausan" dan revitalisasi peran Gereja, Paus mengatakan, "Saya lebih suka Gereja yang memar, terluka, dan kotor karena telah keluar di jalan-jalan. Bukan Gereja yang sehat dan sibuk dengan keamanannya sendiri," tulis Paus.

Paus juga menekankan pandangannya terhadap kesenjangan dan ketidakadilan akibat sistem ekonomi global. Paus berusia 76 tahun ini juga mendesak pentingnya perbaikan sistem keuangan global dan memperingatkan bahwa ketimpangan distribusi kekayaan pasti akan mengarah pada kekerasan.

"Selama masalah kemiskinan tidak secara radikal diselesaikan, dengan cara menolak otonomi pasar absolut dan spekulasi keuangan dengan cara menghancurkan institusi penyebab ketidakadilan, tidak akan pernah ada pemecahan masalah kemiskinan," tulis Paus.

Sejak terpilih sebagai paus, Fransiskus memberi contoh nyata penghematan dan hidup sederhana dan memilih tinggal di guest house Vatikan ketimbang tinggal di Istana Kerasulan yang mewah. Dia juga bepergian dengan mobil sederhana.(Reuters/AFP/joy)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000003395482
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 25 November 2013

PESAN NATAL BERSAMA PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI) KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI) TAHUN 2013

"Datanglah, ya Raja Damai"
(Bdk. Yes. 9:5)

Saudara-saudari terkasih,
segenap umat Kristiani Indonesia,
Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.

1. Kita kembali merayakan Natal, peringatan kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat dunia. Perayaan kedatangan-Nya selalu menghadirkan kehangatan dan pengharapan Natal bagi segenap umat manusia, khususnya bagi umat Kristiani di Indonesia. Dalam peringatan ini kita menghayati kembali peristiwa kelahiran Yesus Kristus yang diwartakan oleh para Malaikat dengan gegap gempita kepada para gembala di padang Efrata, komunitas sederhana dan terpinggirkan pada jamannya (bdk. Luk. 2:8-12). Selayaknya, penyampaian kabar gembira itu tetap menggema dalam kehidupan kita sampai saat ini, dalam keadaan apapun dan dalam situasi bagaimanapun.

Tema Natal bersama PGI dan KWI kali ini diilhami suatu ayat dalam Kitab Nabi Yesaya 9:5 "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita; seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang; Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai". Kekuatan pesan sang nabi tentang kedatangan Mesias dibuktikan dari empat gelar yang dijabarkan dalam nubuat tersebut, yaitu: 1). Mesias disebut "Penasihat ajaib", karena Dia sendiri akan menjadi keajaiban adikodrati yang membawakan hikmat sempurna dan karenanya, menyingkapkan rencana keselamatan yang sempurna. 2). Dia digelari "Allah yang perkasa", karena dalam DiriNya seluruh kepenuhan ke-Allah-an akan berdiam secara jasmaniah (bdk. Kol. 2:9, bdk. Yoh. 1:1.14). 3). Disebut "Bapa yang kekal" karena Mesias datang bukan hanya memperkenalkan Bapa Sorgawi, tetapi Ia sendiri akan bertindak terhadap umat-Nya secara kekal bagaikan seorang Bapa yang penuh dengan belas kasihan, melindungi dan memenuhi kebutuhan anak-anak-Nya (Bdk. Mzm. 103:3). 4). Raja Damai, karena pemerintahan-Nya akan membawa damai bagi umat manusia melalui pembebasan dari dosa dan kematian (bdk. Rm. 5:1; 8:2).

2. Seiring dengan semangat dan tema Natal tahun ini, kita menyadari bahwa Natal kali ini tetap masih kita rayakan dalam suasana keprihatinan untuk beberapa situasi dan kondisi bangsa kita. Kita bersyukur bahwa Konstitusi Indonesia menjamin kebebasan beragama. Namun, dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara, kita masih merasakan adanya tindakan-tindakan intoleran yang mengancam kerukunan, dengan dihembuskannya isu mayoritas dan minoritas di tengah-tengah masyarakat oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan kekuasaan. Tindakan intoleran ini secara sistematis hadir dalam berbagai bentuknya. Selain itu, di depan mata kita juga tampak perusakan alam melalui cara-cara hidup keseharian yang tidak mengindahkan kelestarian lingkungan seperti kurang peduli terhadap sampah, polusi, dan lingkungan hijau, maupun dalam bentuk eksploitasi besar-besaran terhadap alam melalui proyek-proyek yang merusak lingkungan.

Hal yang juga masih terus mencemaskan kita adalah kejahatan korupsi yang semakin menggurita. Usaha pemberantasan sudah dilakukan dengan tegas dan tak pandang bulu, tetapi tindakan korupsi yang meliputi perputaran uang dalam jumlah yang sangat besar masih terus terjadi. Hal lain yang juga memprihatinkan adalah lemahnya integritas para pemimpin bangsa. Bahkan dapat dikatakan bahwa integritas moral para pemimpin bangsa ini kian hari kian merosot. Disiplin, kinerja, komitmen dan keberpihakan kepada kepentingan rakyat digerus oleh kepentingan politik kekuasaan. Namun demikian, kita bersyukur karena Tuhan masih menghadirkan beberapa figur pemimpin yang patut dijadikan teladan. Kenyataan ini memberi secercah kesegaran di tengah dahaga dan kecewa rakyat atas realitas kepemimpinan yang ada di depan mata.

3. Karena itu, Gema tema Natal 2013 "Datanglah, Ya raja Damai" menjadi sangat relevan. Nubuat Nabi Yesaya sungguh memiliki kekuatan dalam ungkapannya. Seruan ini mengungkapkan sebuah doa permohonan dan sekaligus harapan akan datangnya sang pembawa damai dan penegak keadilan (bdk. "Penasihat Ajaib").
Doa ini dikumandangkan berangkat dari kesadaran bahwa dalam situasi apapun, pada akhirnya "Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal," Dialah yang memiliki otoritas atas dunia ciptaan-Nya. Dengan demikian, semangat Natal adalah semangat merefleksikan kembali arti Kristus yang sudah lahir bagi kita, yang telah menyatakan karya keadilan dan perdamaian dunia, dan karenanya pada saat yang sama, umat berkomitmen untuk mewujudkan kembali karya itu, yaitu karya perdamaian di tengah konteks kita. Tema ini sekaligus mengacu pada pengharapan akan kehidupan kekal melalui kedatangan-Nya yang kedua kali sebagai Hakim yang Adil. Semangat tema ini sejalan dengan tekad Gereja-gereja sedunia yang ingin menegakkan keadilan, sebab kedamaian sejati tidak akan menjadi nyata tanpa penegakan keadilan.
Karena itu, dalam pesan Natal bersama kami tahun ini, kami hendak menggarisbawahi semangat kedatangan Kristus tersebut dengan sekali lagi mendorong Gereja-gereja dan seluruh umat Kristiani di Indonesia untuk tidak jemu-jemu menjadi agen-agen pembawa damai dimana pun berada dan berkarya. Hal itu dapat kita wujudkan antara lain dengan:
· Terus mendukung upaya-upaya penegakkan keadilan, baik di lingkungan kita maupun dalam lingkup yang lebih luas. Hendaklah kita menjadi pribadi-pribadi yang adil dan bertanggung jawab, baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, gereja, masyarakat dan dimana pun Allah mempercayakan diri kita berkarya. Penegakkan keadilan, niscaya diikuti oleh sikap hidup yang berintegritas, disiplin, jujur dan cinta damai.
· Terus memberi perhatian serius terhadap upaya-upaya pemeliharaan, pelestarian dan pemulihan lingkungan. Mulailah dari sikap diri yang peduli terhadap kebersihan dan keindahan alam di sekitar kita, penghematan pemakaian sumber daya yang tidak terbarukan, serta bersikap kritis terhadap berbagai bentuk kegiatan yang bertolak belakang dengan semangat pelestarian lingkungan. Dengan demikian kita juga berperan dalam memberikan keadilan dan perdamaian terhadap lingkungan serta generasi penerus kita.
· Semangat cinta damai dan hidup rukun menjadi dasar yang kokoh dan modal yang sangat penting untuk menghadapi agenda besar bangsa kita, yaitu Pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden-Wakil Presiden tahun 2014 yang akan datang.
Saudara-saudara terkasih,
Marilah kita menyambut kedatangan-Nya sambil terus mendaraskan doa Santo Fransiskus dari Asisi ini:

Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih
Bila terjadi penghinaan jadikanlah aku pembawa pengampunan

Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,

Tuhan semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
Memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
Sebab dengan memberi aku menerima
Dengan mengampuni aku diampuni
Dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya.
Amin

SELAMAT NATAL 2013 DAN TAHUN BARU 2014
Jakarta, 18 November 2013
Atas nama
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA KONFERENSI WALIGEREJA
DI INDONESIA (PGI), INDONESIA (KWI),


Pdt. Dr. A.A. Yewangoe Mgr. I. Suharyo
Ketua Umum Ketua


Pdt. Gomar Gultom Mgr. J.M. Pujasumarta
Sekretaris Umum Sekretaris Jendral

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 07 November 2013

PAUS FRANSISKUS MENGUMUMKAN TEMA HARI ORANG MUDA SEDUNIA

Paus Fransiskus telah memutuskan tema Hari Orang Muda Sedunia untuk tiga tahun ke depan. Ini menandakan rencana perjalanan tiga tahun persiapan rohani yang akan berpuncak pada Hari Orang Muda Sedunia bersama Pengganti Santo Petrus yang dijadwalkan berlangsung di Krakow, Polandia pada bulan Juli 2016.

> Hari Orang Muda Sedunia ke-29 tahun 2014 bertema : "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga" (Mat 5:3).
> Hari Orang Muda Sedunia ke-30 tahun 2015 bertema : "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah" (Mat 5:8).
> Hari Orang Muda Sedunia ke-31 tahun 2016 bertema : "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan" (Mat 5:7).

Tiga tema tersebut diambil dari Sabda Bahagia dalam Injil. Di Rio de Janeiro, Paus Fransiskus meminta orang-orang muda "dengan sepenuh hati" membaca kembali Sabda Bahagia dan menjadikan Sabda Bahagia itu rencana tindakan untuk hidup mereka : "Lihatlah, bacalah Sabda Bahagia: itu akan mengerjakan Anda kebaikan!" (bdk. Pertemuan dengan kaum muda dari Argentina yang berkumpul di Katedral São Sebastião, 25 Juli 2013).

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 06 November 2013

MAKNA TANDA SALIB

Banggakah  anda menjadi sorang Katolik ?
Apapun jawaban anda, ada satu keistimewaan orang Katolik yaitu Tanda Salib.

Mengapa demikian ?

Tanda Salib merupakan suatu rangkaian  DOA  SINGKAT tetapi sangat padat dalam maknanya.

DALAM NAMA BAPA (di dahi).
Hal ini menandakan bahwa Allah Bapa merencanakan, menciptakan dan menyelenggarakan segala sesuatunya.
Otak merupakan susunan syaraf pusat merupakan pusat segalanya, tempat kita berpikir, berimainasi dan merencanakan.
Bapa yg telah merencanakan Putra-Nya datang ke dunia sebagai Penyelamat, adalah penyelenggara segala karya dan hidup Yesus.
maka kita melanjutkan dengan :

DAN PUTRA (di pusar).
Disini sering terjadi kesalahan karena banyak yg melakukannya di dada (horizontal dengan Roh Kudus0.
SEharusnya di pusar, karena tali pusar adalah tali kehidupan, tali yg menyambung antara ibu dan anak. Disinilah janin mendapat makanan dan minuman serta curahan kehidupan. Karya Yesus juga dimulai semenjak kita masih berupa janin, dan Dia harus meninggalkan kita dan kembali kepada Bapa-Nya.

DAN ROH KUDUS (Bahu kiri, horizontal, hubungan dengan manusia)
Bapa yg menyelenggarakan hidup kita dgn mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk memurnikan dan membakar dosa2 kita hingga musnah, mendampingi kita, melindungi, menghibur, mengajarkan ttg kebenaran, membimbing dan menjaga kita; maka selayaknya kita senantiasa harus bersyukur, memuji dan memuliakan Dia. Kita harus selalu mengundang dan menghadirkan Allah Tritinggal dalam setiap kehidupan kita, Ia akan setia mendampingi kita sampai kedatanganAllah Putra kembali.

Amin (Bahu kanan)
Amin mengandung arti kesetiaan Allah terhadap kita dan iman kepercayaan kita kepada-Nya.

Tanda Salib merupakan pengormatan kita kepada Allah Tritunggal dan sekaligus merupakan tanda persatuan persaudaraan dalam IMAN kepada Yesus Kristus lewat sarana Katolik. Ketika kita melihat orang membuat Tanda Salib baik di restoran, di arena sport, dalam upacara dll; dalam hati kita akan bilang, "Oh, orang itu orang Katolik. Dia saudara kita yang seiman." (By John Lefthew, SJ)

Powered by Telkomsel BlackBerry®