Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Jumat, 01 Juli 2016

SEJARAH GEREJA ARMENIA

Ketika Paus Fransiskus berangkat pada Jumat ini 24 Juni 2016 ke Armenia, kantor berita Vatikan menawarkan sejarah singkat Gereja di sana.

Sebuah tanah biblis, Armenia dikutip dalam Perjanjian Lama dengan nama "Kerajaan Urartu" (Ararat). Di kaki bukit pegunungannya, Nuh membudidayakan tanaman anggur dan menjadikan minuman yang memabukkan anggur yang ia hasilkan. Berkat terjemahan Armenia Injil apokrif, kita tahu nama tiga orang Majus : Melkhior, Kaspar dan Balthazar. Meskipun menurut tradisi rasul Bartolomeus dan Yudas Tadeus adalah penginjil di Armenia, ada kemungkinan itu malahan karya para misionaris Suriah dan Kapadokia. Dalam hal apapun, itu amatlah berhasil bahwa dalam tahun 301, berkat kerasulan Santo Gregorius Sang Penerang, Armenia menjadi negara pertama yang memeluk agama Kristen dan menyatakannya agama negara, bahkan sebelum Edik Milano tahun 313, yang olehnya Kekaisaran Romawi mentolerir Kekristenan, dan Edik Teodosius yang olehnya pada tahun 380 Kekaisaran Romawi mengakui Kekristenan sebagai agama negara.

Awalnya dikelompokkan bersama Gereja Metropolitan Kaisarea Kapadokia, di wilayah Romawi, Gereja Armenia menyatakan otonominya pada awal abad kelima, di bawah yurisdiksi seorang patriark yang memangku gelar Katolikos, semula dikaitkan dengan kepala sebuah jemaat Kristen di luar perbatasan Kekaisaran Romawi-Bizantium - atau lebih tepatnya, di luar yurisdiksi para patriark. Para pemimpin Gereja Armenia, Nestorian dan Georgia melestarikan gelar ini. Sejak abad ke-4 dan seterusnya lembaga-lembaga gerejawi Armenia diperkokoh dan liturgi menerima bentuknya, sangat dipengaruhi oleh ritual kuno Yerusalem. Pada saat yang sama huruf abjad Armenia lahir, secara tradisional dikaitkan dengan biarawan Mesrop (360,440), yang memungkinkannya diterjemahkan ke dalam bahasa nasional teks-teks liturgi yang sebelumnya ditulis hanya dalam bahasa Yunani dan Suriah.

Gereja Armenia dan Gereja Katolik terpecah setelah Konsili Kalsedon (451), yang menetapkan dua kodrat Kristus, manusiawi dan ilahi. Kepatuhan terhadap monofisitisme (satu kodrat) dari Gereja Armenia dikukuhkan dalam dua konsili nasional berturutan yang diadakan pada tahun 506 dan 551.

Masa keemasan arsitektur keagamaan Armenia dimulai pada abad keenam dan ketujuh, ketika sejumlah biara dibangun di pegunungan, dan pusat-pusat keagamaan dan budaya yang besar dibuat. Sebuah contoh estetika keagamaan Armenia yang tetap ada saat ini dalam bentuk salib-salib batu yang besar (Khatch'kar) yang dibentuk dari sebuah batu besar atau tugu peringatan dari batu kapur dengan sebuah salib yang besar sekali pada bagian tengahnya, dengan berbagai hiasan yang beraneka ragam.

Pada abad kesebelas, keterbukaan terhadap Roma dimulai. Katolikos Gregorius II melakukan sebuah peziarahan ke Roma untuk menghormati relikui rasul Petrus dan Paulus, dan dalam tahun-tahun berikutnya banyak Katolikos mengakui Paus sebagai Penerus Santo Petrus. Sejak tahun 1205, sejumlah Katolikos menerima palium di Roma. Pada abad keempat belas para misionaris Fransiskan dan Dominikan tiba di Armenia dan mendirikan pusat-pusat keagamaan, tetapi masalah dengan hirarki lokal menyebabkan keretakan hubungan pada tahun 1441, tahun yang di dalamnya hirarki Armenia terbagi dua, Sis dan Etchmiadzin. Pada abad kedelapan belas ada kesadaran kembali keagamaan dan budaya berkat imam Mekhit'ar yang, setelah memeluk agama Katolik, mendirikan sebuah kongregasi di Konstantinopel tetapi dianiaya dan mencari perlindungan di pulau Santo Lazarus di Venesia. Tahun tahun 1740 sebuah sinode para uskup Armenia berkumpul di Roma untuk memilih patriark Katolik pertama ritus Armenia, yang didirikan untuk sementara waktu di Kraim, Lebanon; pada tahun 1742 sebuah kedudukan baru patriarkat Katolik Armenia dilembagakan di Bzommar, Lebanon. Ia dipindahkan ke Konstantinopel pada tahun 1866 tetapi kembali ke Bzommar pada tahun 1925, di mana ia bertahan sampai hari ini. Katolikos saat ini adalah Grégoire Pierre XX Ghabroyan, dan yurisdiksinya meluas ke seluruh umat Katolik Armenia Timur dan diaspora.

Gereja Armenia berdaulat dan mengangkat sendiri pemimpinnya, serta menetapkan dirinya sebagai apostolik karena ia menapaki asal-usulnya Rasul Tadeus dan Bartolomeus. Ia memelihara hubungan baik dalam semangat ekumenis dengan Gereja Ortodoks, Katolik dan Protestan, dan memiliki pemimpinnya sendiri, Katolikos, sepenuhnya berdaulat terhadap hierarki-hirarki gerejawi dari pengakuan-pengakuan iman lainnya. Asal usulnya berawal dari skisma Konsili Ekumenis tahun 451. Gereja Armenia menetapkan dirinya sebagai Ortodoks maupun Katolik, karena ia menganggap dirinya sebuah ungkapan iman Kristen yang benar dan sebuah uangkapan universalitas Gereja. Pada bulan Desember 1996, Santo Yohanes Paulus II dan Yang Mulia Katolikos Seluruh Armenia, Karekin II, menandatangani deklarasi bersama yang di dalamnya mereka menegaskan asal mula yang sama Gereja Armenia dan Gereja Katolik Roma.

(dialihbahasakan oleh Peter Suriadi dari :https://zenit.org/articles/a-history-of-the-armenian-church/)


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.