Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Sabtu, 18 Februari 2017

Tiga Pesan Bunda Maria Pada Penampakan di Fatima, 1917

Pesan-pesan Bunda Maria dalam penampakan di Fatima selama bulan Mei sampai Oktober 1917 terbagi menjadi tiga bagian. Pesan pertama dan kedua menggambarkan penglihatan tentang neraka, devosi kepada Hati Maria yang tak bernoda, tentang Perang Dunia kedua, dan prediksi tentang kerusakan yang dapat diperbuat oleh Rusia kepada umat manusia dengan penolakan terhadap iman Kristiani dan penerapan totalitarianisme- komunisme.

Pesan pertama dan kedua ini telah dituliskan terlebih dahulu 31 Agustus 1941, dan dipublikasikan terlebih dahulu sebelum pesan yang ketiga. Sedangkan pesan ketiga yang dituliskan oleh Sr. Lucia tanggal 3 Januari 1944 atas perintah Uskup Leiria. Pesan/ rahasia ketiga ini dibawa ke hadapan Paus Yohanes XXIII pada tahun 1959, namun beliau memutuskan untuk tidak menyatakan secara publik, demikian juga Paus Paulus VI.

Namun Paus Yohanes Paulus II,setelah percobaan pembunuhan dirinya pada tanggal 13 Mei 1981 gagal, kemudian memutuskan untuk memberitahukan pesan itu secara publik, yang dikenal sebagai "The third secret of Fatima".  Teks pesan ketiga Fatima baru dipublikasikan tgl 26 Juni 2000, (setelah diumumkan oleh Kardinal Angelo Sedano atas nama Bapa Paus, bahwa pesan ketiga tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat. Pengumuman ini diadakan tanggal 13 Mei 2000, pada hari beatifikasi Francisco dan Jacinta Marto).

Tanggal 7 Juni 1981, Paus Yohanes Paulus, pada perayaan Pentakosta, mendoakan dan meng-konsekrasikan dunia kepada hati Bunda Maria yang tak bernoda, yang disebutkan sebagai "Act of Entrustment", memohon agar Bunda Maria menjaga dan mendoakan para umat beriman dan dunia.

Maka pesan/ rahasia ketiga yang disampaikan di sini berkaitan dengan perkataan Bunda Maria, yang memperingatkan akan apa yang terjadi jika manusia tidak bertobat dan mengindahkan pesan Bunda Maria, maka Rusia akan menyebarkan faham sesatnya tentang Komunisme. Sr. Lucia mengatakan bahwa akan terjadi penghukuman yang disebabkan oleh manusia sendiri yang terus hidup dalam dosa, kebencian, balas dendam, ketidak- adilan, pelanggaran hak-hak manusia, pemerosotan moral dan kekerasan, dst.

Maka Paus Yohanes Paulus II memutuskan untuk mempublikasikan pesan ketiga ini. Ia sendiri meng-konsekrasikan/ menyerahkan Rusia dan dunia kepada doa-doa Bunda Maria pada tahun 1981. Selanjutnya, kita ketahui pada tahun 1989 tembok Berlin dirubuhkan dan tumbanglah komunisme di Rusia.
(WA dari Rm Medy)
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Selasa, 07 Februari 2017

ETIKA POLITIK KATOLIK (Mgr. Ignatius Suharyo)

"Tuhan kita adalah Tuhan yang menyelamatkan dengan tinggal dan berjuang dalam suka duka hidup kita, begitu pula kita mengikuti Dia bukan dengan menjauh, tetapi dengan berjuang dalam suka-duka kondisi politik kita dewasa ini."_ (Mgr. Ignatius Suharyo)

Kalau ditanya, apa sumbangan hierarki bagi orang Katolik yang terjun dalam bidang politik? Jawabannya, memberikan etika politik yang sesuai dengan *_AJARAN SOSIAL GEREJA._* Nota Pastoral Konferensi Waligereja Indonesia bulan November tahun 2003 membahas keadilan sosial bagi semua dari segi politik dengan mempertimbangkan kenyataan sosial-politik di Indonesia. KWI menyampaikan beberapa prinsip etika politik sebagai berikut:

1. *HORMAT TERHADAP MARTABAT MANUSIA*
Prinsip ini menegaskan bahwa manusia mempunyai nilai dalam dirinya sendiri dan tak pernah boleh diperalat. Bukankah manusia diciptakan menurut citra Allah, diperbarui oleh Yesus Kristus yang dengan karya penebusan-Nya mengangkat manusia menjadi anak Allah? Istilah SDM (Sumber Daya manusia) yang sering digunakan tidak boleh mengabaikan kebenaran bahwa nilai manusia tak hanya terletak dalam kegunaannya. Martabat manusia Indonesia harus dihargai sepenuhnya dan tak boleh diperalat untuk tujuan apapun, termasuk tujuan politik.

2. *KEBEBASAN*

Keadilan merupakan keutamaan yang membuat manusia sanggup memberikan kepada setiap orang atau pihak lain apa yang merupakan haknya. Dewasa ini, perjuangan untuk memperkecil kesenjangan sosial-ekonomi semakin mendesak untuk dikedepankan, demikian juga perjuangan untuk melaksanakan fungsi sosial modal bagi kesejahteraan bersama. Mendesak juga penggunaan modal untuk pengembangan sektor ekonomi riil, sambil menemukan cara-cara ajar judi ekonomi dalam bentuk spekulasi keuangan dikontrol untuk mendukung bertumbuh dan berkembangnya wirausaha-wirausaha kecil dan menengah, menciptakan lembaga dan hukum-hukum yang adil. Yang tidak kalah mendesak adalah penegakan hukum.

3. *SOLIDARITAS*
Menjalankan prinsip subsidiaritas berarti menghargai kemampuan setiap manusia, baik pribadi maupun kelompok untuk mengutamakan usahanya sendiri, sementara pihak yang lebih kuat siap membantu seperlunya. Apabila kelompok yang lebih kecil dengan kemampuan dan sarana yang dimiliki bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi, kelompok yang lebih besar atau pemerintah/negara tidak perlu campur tangan. Dalam keadaan kita sekarang, hubungan subsidier berarti menciptakan relasi baru antara pusat dan daerah dalam hal pembagian tanggung jawab dan wewenang, hubungan kemitraan dan kesetaraan antara pemerintah, organisasi-organisasi sosial dan warga negara, kerja sama serasi antara pemerintah dan swasta. Kecenderungan etatisme yang menonjol dalam Rencana Undang-Undang yang disebarkan di masyarakat dan Undang-Undang yang disahkan oleh DPR RI akhir-akhir ini berlawanan dengan prinsip subsidiaritas ini.

4. *FAIRNESS*
Dalam sistem demokrasi, kedaulatan rakyat berada di tangan rakyat. Demokrasi sebagai sistem tidak hanya menyangkut hidup kenegaraan, melainkan juga hidup ekonomi, sosial, dan kultural. Dalam arti itu, demokrasi dimengerti sebagai cara-cara pengorganisasian kehidupan bersama yang paling mencerminkan kehendak umum dengan tekanan pada peran serta, perwakilan, dan tanggung jawab. Demokrasi tidak dengan sendirinya menghasilkan apa yang diharapkan. Di Indonesia, salah satu badan yang paling terlibat dalam pelaksanaan demokrasi ialah DPR RI dan DPRD. Sesudah Pemilihan Umum 2004, muncul lembaga baru, yaitu DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Ternyata lembaga-lembaga itu kurang berfungsi dalam mewakili kepentingan masyarakat luas, bahkan dalam banyak hal justru menghambat tercapainya tujuan demokrasi. Dalam masyarakat kita, tampak kecenderungan meminggirkan kelompok-kelompok minoritas dengan alasan-alasan yang kurang terpuji. Keputusan yang menyangkut semua warga negara diambil sekedar atas suara mayoritas, dengan mengabaikan pertimbangan-pertimbangan yang mendasar, matang, dan berjangka panjang.

5. *TANGGUNG JAWAB*
Singkatnya, konsep politik menurut ajaran Gereja Katolik itu lugas dan sederhana, hanya 2 kata, yaitu "kesejahteraan umum" (common good, atau bahasa Latin-nya bonum commune). Politik menurut Gereja Katolik adalah memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan bersama itu.

Melihat situasi sekarang ini, banyak orang Katolik lalu justru menjauh dan tidak mau terlibat. Padahal, panggilan Kristiani adalah persis terjun ke dalam kondisi carut-marut ini dan memperjuangkan sekuat tenaga agenda kesejahteraan umum itu. Tuhan kita adalah Tuhan yang menyelamatkan dengan tinggal dan berjuang dalam suka duka hidup kita, begitu pula kita mengikuti Dia bukan dengan menjauh, tetapi dengan berjuang dalam suka-duka kondisi politik kita dewasa ini.

Sumber:
The Catholic Way: Kekatolikan dan Keindonesiaan Kita
oleh Ign. Suharyo
halaman 61-68

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.