Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Jumat, 18 April 2014

Puisi Jumat Agung dan Paskah

Karya: Ulil Absar Abdala (Cendekiawan Muslim)

=================

Ia yg rebah, di pangkuan perawan suci, bangkit setelah tiga hari, melawan mati.

Ia yg lemah, menghidupkan harapan yg nyaris punah.

Ia yang maha lemah, jasadnya menanggungkan derita kita.

Ia yang maha lemah, deritanya menaklukkan raja-raja dunia.
Ia yang jatuh cinta pada pagi, setelah dirajam nyeri.

Ia yang tengadah ke langit suci, terbalut kain merah
kirmizi: Cintailah aku!

Mereka bertengkar tentang siapa yang mati di palang kayu.

Aku tak tertarik pada debat ahli teologi.

Darah yang mengucur itu lebih menyentuhku.

Saat aku jumawa dengan imanku, tubuh nyeri yang tergeletak di kayu itu, terus mengingatkanku: Bahkan Ia pun menderita, bersama yang nista.

Muhammadku, Yesusmu, Krisnamu, Buddhamu, Konfuciusmu – mereka semua guru-guruku, yang mengajarku tentang Kehidupan.

Kalian mudah puas diri, pongah, jumawa, bagai burung Merak. Terbiasa Menghakimi.

Tubuh yang mengucur darah di kayu itu, bukan burung merak.

Ia mengajar kita, tentang cinta, untuk mereka yang disesatkan dan dinista.

Penderitaan kadang mengajarmu tentang iman yang rendah hati.

Huruf-huruf dalam kitab suci, kerap membuatmu merasa paling suci.

Ya, Jesusmu adalah juga Jesusku.

Ia telah menebusku dari iman yang tinggi hati.
Ia membuatku cinta pada yang dinista!
Semoga Semua Hidup Berbahagia dalam kasih Tuhan .
SELAMAT. HARI. RAYA. PASKAH. 2014.
[Puisi tersebut dibuat cendekiawan NU Ulil Abshara Abdala)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar