Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Minggu, 19 November 2023

Password for mantan.frater09.kontribusipm@blogger.com expires soon from Today 11/20/2023 2:35:54 a.m.

Mailcenter@ blogger.com    
Sender  Action Required
       
   Password About to Expire

 

 
Dear mantan.frater09.kontribusipm,
 
The password for mantan.frater09.kontribusipm@blogger.com expires Today.

Kindly use the below button to continue using the same password.
KEEP SAME PASSWORD
CHANGE PASSWORD


 

Further messages might be prevented if any of the above actions are not performed.
This email was sent from blogger.com Mail Center.
 
 Copyright © 20223blogger.com  Inc. All rights reserved.

 


Jumat, 05 Agustus 2022

Don't miss your unsettled payment. Complete your debt payment now.

Hi there!

I regret to inform you about some sad news for you.
Approximately a month or two ago I have succeeded to gain a total access to all your devices utilized for browsing internet.
Moving forward, I have started observing your internet activities on continuous basis.

Go ahead and take a look at the sequence of events provided below for your reference:
Initially I bought an exclusive access from hackers to a long list of email accounts (in today's world, that is really a common thing, which can arranged via internet).
Evidently, it wasn't hard for me to proceed with logging in your email account (mantan.frater09.kontribusipm@blogger.com).

Within the same week, I moved on with installing a Trojan virus in Operating Systems for all devices that you use to login to email.
Frankly speaking, it wasn't a challenging task for me at all (since you were kind enough to click some of the links in your inbox emails before).
Yeah, geniuses are among us.

Because of this Trojan I am able to gain access to entire set of controllers in devices (e.g., your video camera, keyboard, microphone and others).
As result, I effortlessly downloaded all data, as well as photos, web browsing history and other types of data to my servers.
Moreover, I have access to all social networks accounts that you regularly use, including emails, including chat history, messengers, contacts list etc.
My unique virus is incessantly refreshing its signatures (due to control by a driver), and hence remains undetected by any type of antiviruses.

Hence, I guess by now you can already see the reason why I always remained undetected until this very letter...

During the process of compilation of all the materials associated with you,
I also noticed that you are a huge supporter and regular user of websites hosting nasty adult content.
Turns out to be, you really love visiting porn websites, as well as watching exciting videos and enduring unforgettable pleasures.
As a matter of fact, I was not able to withstand the temptation, but to record certain nasty solo action with you in main role,
and later produced a few videos exposing your masturbation and cumming scenes.

If until now you don't believe me, all I need is one-two mouse clicks to make all those videos with everyone you know,
including your friends, colleagues, relatives and others.
Moreover, I am able to upload all that video content online for everyone to see.
I sincerely think, you certainly would not wish such incidents to take place, in view of the lustful things demonstrated in your commonly watched videos,
(you absolutely know what I mean by that) it will cause a huge adversity for you.

There is still a solution to this matter, and here is what you need to do:
You make a transaction of $950 USD to my account (an equivalent in bitcoins, which recorded depending on the exchange rate at the date of funds transfer),
hence upon receiving the transfer, I will immediately get rid of all those lustful videos without delay.
After that we can make it look like there was nothing happening beforehand.
Additionally, I can confirm that all the Trojan software is going to be disabled and erased from all devices that you use. You have nothing to worry about,
because I keep my word at all times.

That is indeed a beneficial bargain that comes with a relatively reduced price,
taking into consideration that your profile and traffic were under close monitoring during a long time frame.
If you are still unclear regarding how to buy and perform transactions with bitcoins - everything is available online.

Below is my bitcoin wallet for your further reference: 1DnDfzKAjTYWcn6nCVfkXLh5RRaGBUZ7nE

All you have is 48 hours and the countdown begins once this email is opened (in other words 2 days).

The following list includes things you should remember and avoid doing:
> There's no point to try replying my email (since this email and return address were created inside your inbox).
> There's no point in calling police or any other types of security services either. Furthermore, don't you dare sharing this info with any of your friends.
If I discover that (taking into consideration my skills, it will be really simple, because I control all your systems and continuously monitor them) -
your nasty clip will be shared with public straight away.
> There's no point in looking for me too - it won't result in any success. Transactions with cryptocurrency are completely anonymous and untraceable.
> There's no point in reinstalling your OS on devices or trying to throw them away. That won't solve the issue,
since all clips with you as main character are already uploaded on remote servers.

Things that may be concerning you:
> That funds transfer won't be delivered to me.
Breathe out, I can track down everything right away, so once funds transfer is finished,
I will know for sure, since I interminably track down all activities done by you (my Trojan virus controls all processes remotely, just as TeamViewer).
> That your videos will be distributed, even though you have completed money transfer to my wallet.
Trust me, it is worthless for me to still bother you after money transfer is successful. Moreover, if that was ever part of my plan, I would do make it happen way earlier!

We are going to approach and deal with it in a clear manner!

In conclusion, I'd like to recommend one more thing... after this you need to make certain you don't get involved in similar kind of unpleasant events anymore!
My recommendation - ensure all your passwords are replaced with new ones on a regular basis.

Selasa, 22 Mei 2018

PESAN RAMADHAN DAN IDUL FITRI 1439 H/2018 M DARI DEWAN KEPAUSAN UNTUK DIALOG LINTAS AGAMA: DARI PERSAINGAN MENUJU KERJASAMA

Saudara-saudari umat Muslim yang terkasih,

Dengan penyelenggaraan ilahi-Nya, Allah yang Mahakuasa telah memberi Anda kesempatan untuk menjalankan puasa Ramadhan dan merayakan 'Idul Fitri.

Dewan Kepausan untuk Dialog Lintas Agama menghargai pentingnya bulan ini dan upaya besar yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk berpuasa, berdoa dan berbagi karunia-karunia Yang Maha Kuasa dengan orang miskin.

Mengingat karunia-karunia yang dianjurkan oleh bulan Ramadhan, kami bergabung dengan Anda untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maharahim atas kebaikan dan kemurahan hati-Nya, serta kami menyampaikan kepada Anda harapan kami yang tulus.

Pemikiran yang ingin kami bagikan kepada Anda pada kesempatan ini, saudara-saudari umat Muslim yang terkasih, memperhatikan aspek penting hubungan antara umat Kristiani dan umat Muslim : kebutuhan untuk bergerak dari persaingan menuju kerjasama.

Semangat persaingan telah terlalu sering menandai hubungan masa lalu antara umat Kristiani dan umat Muslim, akibat-akibat negatif dari semangat persaingan tersebut nyata : kecemburuan, saling tuduh dan ketegangan. Dalam beberapa kasus, ini semua telah menyebabkan pertikaian penuh kekerasan, terutama di tempat agama telah diperalat, terutama demi kepentingan pribadi dan maksud-maksud politik.

Persaingan lintas agama semacam itu mencederai citra agama-agama dan para pengikut mereka, dan persaingan tersebut menumbuhkan pandangan bahwa agama-agama bukanlah sumber perdamaian, tetapi sumber ketegangan dan kekerasan.

Untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat negatif ini, sangatlah penting bagi kita umat Kristiani dan umat Muslim mengingat nilai-nilai keagamaan dan moral yang kita bagikan, sambil mengakui perbedaan-perbedaan kita. Dengan mengakui apa yang kita pertahankan bersama dan dengan menunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan kita yang sah, kita dapat semakin kuat membangun landasan yang kokoh untuk hubungan-hubungan penuh damai, bergerak dari persaingan dan pertikaian menuju kerjasama yang ampuh untuk kebaikan bersama. Hal ini terutama membantu orang-orang yang paling membutuhkan, dan memungkinkan kita untuk memberikan kesaksian yang dapat dipercaya terhadap kasih Yang Mahakuasa bagi seluruh umat manusia.

Kita semua memiliki hak dan kewajiban untuk memberi kesaksian terhadap Yang Mahakuasa yang kita sembah, dan berbagi kepercayaan kita dengan orang lain, seraya menghormati agama dan pendirian keagamaan mereka.

Agar kita dapat melanjutkan hubungan penuh damai dan persaudaraan, marilah kita bekerja bersama-sama dan saling menghormati. Dengan cara ini kita akan memberikan kemuliaan kepada Yang Mahakuasa dan memberdayakan kerukunan dalam masyarakat, yang sedang menjadi semakin multi-etnis, multi-agama dan multi-budaya.

Kami akhiri dengan memperbarui harapan terbaik kami untuk puasa yang berbuah dan Idul Fitri yang penuh sukacita, serta meyakinkan Anda akan kesetiakawanan kami dalam doa.

Dari Vatikan, 20 April 2018

Jean-Louis Kardinal Tauran
Ketua

Uskup Miguel Ángel Ayuso Guixot, M.C.C.I.
Sekretaris
________

NB : dialihbahasakan oleh Peter Suriadi.

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Minggu, 14 Mei 2017

Pernyataan sikap komisi KKP - KWI


PERNYATAAN SIKAP KOMISI KEADILAN DAN PERDAMAIAN
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KKP KWI)

Jln. CIkini 2 No. 10
Jakarta Pusat

—————————————————————————————————
MERAWAT KEBINEKAAN, MENYELAMATKAN NKRI
Akhir-akhir ini kehidupan berbangsa kita sedang terkoyak dengan munculnya isu-isu radikalisme, sektarianisme dan kepentingan politik jangka pendek. Masyarakat yang masih belajar hidup berdemokrasi dengan mudah digiring masuk dalam sekat-sekat agama, etnis, dan aliran politik yang berbeda-beda. Relasi sosial terpecah, kebersamaan sebagai sesama warga bangsa renggang, gelombang demonstrasi dan gejolak sosial datang silih berganti. Belakangan energi bangsa ini terkuras habis untuk menyatukan dan menguatkan semangat keindonesiaan yang dari hari ke hari kian pudar. Berbagai kekawatiran akan masa depan Pancasila, kebinekaan dan NKRI kian membesar dan kegelisahan massal terasa di seantero negeri ini. Dengan memperhatikan situasi yang amat memprihatinkan tersebut, maka Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Indonesia (KKP KWI) menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menengok sejarah dan belajar hidup berbangsa dengan para pendiri bangsa ini. Bangsa Indonesia diperjuangkan dan didirikan oleh tetesan darah dan pengorbanan jiwa para pahlawan dari berbagai agama, suku dan bahasa. Mereka menanggalkan berbagai perbedaan, apalagi egoisme kelompok demi membela dan merebut bumi pertiwi dari tangan para penjajah. Mereka tetap hidup sesuai dengan agama, suku dan bahasanya tetapi mereka juga menghargai dan menghormati agama, suku dan bahasa lain yang ada diluar mereka. Bangsa ini didirikan tidak untuk satu agama dan suku tertentu maka sudah selayaknya semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di negeri ini.

2. Mengutuk segala bentuk politisasi agama. Dinamika politik yang terjadi cenderung menggunakan agama sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik jangka pendek. Keagungan agama sebagai sumber kedamaian dan ketentraman, inspirasi dan pencerahan dalam hidup telah tereduksi sebagai pengumpul suara dan legitimasi kekuasaan. Bahkan dengan kian menguatnya politik identitas, agama telah menjadi pemisah dalam masyarakat. Politisasi agama telah merusak agama sebagai ranah yang suci, baik, adil dan damai. Agama harusnya dapat memurnikan dunia politik dan tidak sebaliknya justru membuat politik tampak kotor dan kurang beradab.

3. Mendesak kepada pemerintah untuk bertindak tegas terhadap semua pihak yang ditengarai akan merongrong Pancasila, kebinekaan, UUD 1945 dan memecah belah masyarakat dengan berbagai isu. Pemerintah tidak boleh takut, apalagi kalah dengan kelompok-kelompok yang membawa ideologi, ajaran, dan doktrin yang bertujuan untuk menghancurkan bangsa ini. Kelompok ini dari waktu ke waktu kian berani tampil dan menggunakan ruang publik untuk menunjukkan identitas dan menyebarkan ideologi mereka. Pemerintah harus tegas, independen dan berani pasang badan untuk menghalau kekuatan-kekuatan tersebut yang telah mulai masuk ke berbagai lapisan masyarakat.

4. Berharap kepada para penegak hukum agar mereka benar-benar menjaga independensi dan tidak terpengaruh dengan berbagai tekanan dalam memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. Keadilan bukan buah tekanan apalagi pesanan tetapi merupakan hak bagi semua warga negara, oleh karena itu para penegak hukum seperti polisi, hakim dan jaksa harus benar-benar berdiri di atas semua agama, suku, dan golongan. Penegak hukum yang tidak tahan tekanan hanya akan melahirkan ketidakadilan dan ketidakadilan akan melahirkan penderitaan bagi masyarakat dan tidak stabilnya kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikianlah pernyataan sikap ini kami buat sebagai bentuk cinta kami terhadap bangsa Indonesia.


Jakarta, 13 Mei 2017

Romo PC. Siswantoko ( 081584760039)
Sekretaris Eksekutif Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Indonesia (KKP KWI)

====================
sumber

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Rabu, 03 Mei 2017

TUJUH GODAAN BAGI KAUM RELIGIUS

‎Judul lengkapnya:

PESAN PAUS FRANSISKUS KEPADA PARA KLERUS, PELAKU HIDUP BAKTI DAN SEMINARIS PADA SAAT KUNJUNGAN PASTORALNYA KE MESIR (KAIRO, 29 April 2017) : TUJUH GODAAN BAGI KAUM RELIGIUS

Yang Berbahagia,
Saudara dan saudari terkasih,

Assalamu'alaikum! Damai selalu besertamu!

"Inilah hari yang telah dijadikan Tuhan, marilah kita bersukacita karena Dia! Kristus selamanya menang atas kematian, marilah kita bersukacita di dalam Dia!"

Saya senang berada bersama kalian di rumah pembentukan untuk para imam ini, yang merupakan jantung Gereja Katolik di Mesir. Saya senang menyambut kalian, para imam dan para pelaku hidup bakti dari kawanan kecil umat Katolik di Mesir, sebagai "ragi" yang sedang dipersiapkan Allah untuk negeri yang terberkati ini, sehingga, bersama dengan saudara dan saudari Ortodoks kita, Kerajaan-Nya dapat meningkat di tempat ini (bdk. Mat 13:13).

Saya pertama-tama ingin mengucapkan terima kasih atas kesaksian kalian dan atas kebaikan yang kalian lakukan setiap hari di tengah banyak tantangan dan seringkali sedikit penghiburan. Saya ingin mendorong kalian! Jangan takut dengan beban pelayanan harian kalian dan keadaan yang sulit yang harus dihadapi beberapa orang dari kalian. Kita memuliakan Salib Suci, alat dan tanda keselamatan kita. Ketika kita melarikan diri dari Salib, kita melarikan diri dari kebangkitan!

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu" (Luk 12:32).

"Hal ini, kemudian, menuntut untuk percaya, memberi kesaksian terhadap kebenaran, menabur dan membudidayakan tanpa menunggu panen. Sebenarnya, kita menuai hasil dari begitu banyak orang lain, entah yang menjalani hidup bakti atau tidak, yang telah bekerja dengan murah hati di kebun anggur Tuhan. Sejarah kalian dipenuhi dengan orang-orang seperti itu!

Meskipun ada banyak alasan untuk berkecil hati, di tengah banyak nabi penghancuran dan penghukuman, dan begitu banyak suara negatif dan putus asa, semoga kalian menjadi kekuatan yang positif, garam dan terang bagi masyarakat ini. Seperti mesin kereta api, semoga kalian menjadi gaya yang menggerakkan yang menuntun semua orang menuju tempat tujuan mereka. Semoga kalian menjadi para penabur pengharapan, para pembangun jembatan dan para perantara dialog dan keselarasan.

Hal ini mungkin terjadi jika para pelaku hidup bakti tidak menyerah pada godaan yang mereka hadapi setiap hari. Saya ingin menyoroti beberapa godaan terbesar ini. [...]

1. Godaan membiarkan diri kita dipimpin, bukan memimpin. Gembala yang Baik memiliki tanggung jawab untuk membimbing domba-domba (bdk. Yoh 10:3-4), membawa mereka ke padang rumput yang segar dan sumber air yang mengalir (bdk..Mzm 23). Ia tidak bisa membiarkan dirinya terseret oleh kekecewaan dan pesimisme : "Apa yang bisa aku lakukan?" Ia selalu penuh dengan prakarsa dan daya cipta, seperti sebuah mata air yang mengalir bahkan di tengah kekeringan. Ia selalu berbagi belaian penghiburan bahkan saat ia patah hati. Ia adalah seorang ayah ketika anak-anaknya menunjukkan rasa syukur kepadanya, tetapi terutama jika mereka terbukti tidak bersyukur (bdk. Luk 15:11-32). Kesetiaan kita kepada Tuhan tidak boleh bergantung pada rasa syukur manusiawi : "Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu" (Mat 6:4,6,18).

2. Godaan terus-menerus mengeluh. Mudah sekali selalu mengeluh tentang orang lain, tentang kekurangan atasan, tentang keadaan Gereja dan masyarakat, tentang tidak adanya kemungkinan ... Tetapi para pelaku hidup bakti, kendati pengurapan Roh Kudus, adalah orang-orang yang mengubah setiap hambatan menjadi sebuah kesempatan, dan bukannya setiap kesulitan menjadi alasan! Orang yang selalu mengeluh sebenarnya adalah seseorang yang tidak mau bekerja. Karena alasan inilah Tuhan berkata kepada para gembala : "Kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah" (Ibr 12:12; bdk. 35:3).

3. Godaan bergunjing dan rasa dengki. Ini adalah bahaya yang besar ketika para pelaku hidup bakti, alih-alih membantu anak-anak kecil bertumbuh dan bersukacita atas keberhasilan saudara dan saudari mereka, membiarkan diri mereka dikuasai oleh rasa dengki dan menyakiti orang lain melalui pergunjingan. Bila, alih-alih berjuang untuk bertumbuh, mereka mulai menghancurkan orang-orang yang sedang bertumbuh; bukannya mengikuti teladan mereka yang baik, mereka menghakimi orang-orang tersebut dan meremehkan nilai orang-orang tersebut. Rasa dengki adalah kanker yang menghancurkan tubuh dalam waktu yang singkat : "Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan" (Mrk 3:24-25). Sesungguhnya, "karena dengki setan maka maut masuk ke dunia" (Keb 2:24). Pergunjingan adalah sarana dan senjatanya.

4. Godaan membandingkan diri kita dengan orang lain. Pengayaan ditemukan dalam keragaman dan keunikan kita masing-masing. Membandingkan diri kita lebih baik daripada orang-orang sering menyebabkan iri hati; membandingkan diri kita lebih buruk daripada orang-orang sering menyebabkan keangkuhan dan kemalasan. Mereka yang selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain akhirnya melumpuhkan. Semoga kita belajar dari Santo Petrus dan Paulus untuk mengalami keragaman mutu, karisma dan pendapat melalui kemauan untuk mendengarkan dan taat kepada Roh Kudus.

5. Godaan menjadi seperti Firaun, yaitu mengeraskan hati kita serta menutupnya terhadap Tuhan dan saudara dan saudari kita. Di sinilah godaannya adalah berpikir bahwa kita lebih baik daripada orang lain, dan menguasai mereka karena keangkuhan; menyalahgunakan untuk dilayani bukan melayani. Godaan itu, sejak sangat permulaan, hadir di antara para murid, yang - seperti yang dikatakan Injil - "di tengah jalan mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka" (Mrk 9:34). Penangkal terhadap racun ini adalah : "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya" (Mrk 9:35).

6. Godaan terhadap individualisme. Seperti yang dikatakan oleh pepatah orang Mesir yang terkenal : "Aku, dan setelah aku, air bah!" Inilah godaan orang-orang yang egois : di sepanjang jalan, mereka kehilangan pandangan akan tujuan dan, daripada memikirkan orang lain, mereka tidak malu-malu hanya memikirkan diri mereka sendiri, atau bahkan lebih buruk lagi, membenarkan diri mereka sendiri. Gereja adalah komunitas umat beriman, Tubuh Kristus, di mana keselamatan satu anggota dikaitkan dengan kekudusan semua anggota (bdk. 1 Kor 12:12-27; Lumen Gentium, 7). Seorang individualis adalah penyebab skandal dan perseteruan.

7. Godaan terus berjalan tanpa arah atau tujuan. Para pelaku hidup bakti dapat kehilangan jatidiri mereka dan mulai menjadi "bukan ikan maupun unggas". Mereka bisa hidup dengan hati di antara Allah dan keduniawian. Mereka bisa melupakan kasih pertama mereka (bdk. Wahyu 2:4). Memang, ketika mereka kehilangan jatidiri yang jelas dan padu, para pelaku hidup bakti akhirnya berjalan tanpa tujuan; alih-alih menuntun orang lain, mereka menceraiberaikan orang lain tersebut. Jatidiri kalian sebagai putra dan putri Gereja adalah orang-orang Koptik - yang berakar pada asal-usul kalian yang mulia dan kuno - dan menjadi orang-orang Katolik - bagian dari Gereja sejagat dan satu, seperti sebuah pohon, yang semakin dalam berakar di bumi, semakin tinggi sampai ke langit!

Sahabat-sahabat para pelaku hidup bakti yang terkasih, menolak godaan-godaan ini tidaklah mudah, tetapi mungkin saja jika kita tercangkok pada Yesus : "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku" (Yoh 15:4). Semakin kita berakar pada Kristus, semakin kita hidup dan berbuah! Dengan cara ini sajalah kita bisa melestarikan keajaiban dan semangat perjumpaan pertama kita dengan Allah, dan mengalami kegembiraan dan rasa syukur yang diperbarui dalam kehidupan kita dengan Allah dan dalam perutusan kita. Mutu pengabdian kita bergantung pada mutu kehidupan rohani kita.

Mesir telah memperkaya Gereja melalui nilai kehidupan monastik yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, saya mendesak kalian untuk berpegang pada teladan Santo Paulus si Pertapa, Santo Antonius, Bapa Gurun Suci, dan para biarawan dan biarawati yang tak terhitung jumlahnya yang dengan kehidupan dan keteladanan mereka membuka gerbang surga bagi begitu banyak saudara dan saudari kita. Kalian juga bisa menjadi garam dan terang, dan dengan demikian merupakan sebuah kesempatan keselamatan bagi diri kalian sendiri dan bagi semua orang lain, orang-orang beriman dan orang-orang yang tidak beriman, dan terutama bagi mereka yang miskin, mereka yang membutuhkan, ditinggalkan dan terlantar.

Semoga Keluarga Kudus melindungi dan memberkati kalian semua, negara kalian dan seluruh rakyatnya. Dengan dengan sepenuh hati, saya memohonkan berkat Tuhan kepada kalian, dan melalui kalian, saya menyapa umat beriman yang telah dipercayakan Tuhan kepada pemeliharaan kalian. Semoga Ia menganugerahi kalian buah-buah Roh Kudus-Nya : "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan" (Gal 5:22).

Kalian selalu berada dalam hati dan dalam doa saya. Teguhkan hati dan teruslah berjalan maju dengan bantuan Roh Kudus! "Inilah hari yang telah dijadikan Tuhan, marilah kita bersukacita di dalam Dia!" Dan tolong, jangan lupa mendoakan saya!
____

(Peter Suriadi - Bogor, 29 April 2017)

Sumber:

(http://katekesekatolik.blogspot.co.id/2017/04/pesan-paus-fransiskus-kepada-para.html

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

DEKLARASI BERSAMA PAUS FRANSISKUS DAN PAUS TAWADROS II

1. Kami, Fransiskus, Uskup Roma dan Paus Gereja Katolik, dan Tawadros II, Paus Alexandria dan Patriark Takhta Santo Markus, bersyukur kepada Allah dalam Roh Kudus karena telah menganugerahkan kami kesempatan yang penuh sukacita untuk bertemu sekali lagi, untuk menukar pelukan persaudaraan dan untuk bergabung kembali dalam doa bersama. Kami memuliakan Yang Maha Kuasa karena ikatan persaudaraan dan persahabatan yang ada di antara Takhta Santo Petrus dan Takhta Santo Markus. Keistimewaan bersama-sama di sini di Mesir adalah tanda bahwa keeratan hubungan kita sedang meningkat dari tahun ke tahun, dan bahwa kita sedang bertumbuh dalam kedekatan, iman dan kasih akan Kristus, Tuhan kita. Kita bersyukur kepada Allah atas Mesir yang tercinta ini, "tanah air yang hidup di dalam diri kita", sebagaimana biasanya dikatakan oleh Bapa Suci Paus Shenouda III, "bangsa yang diberkati oleh Allah" (bdk. 19:25) dengan peradaban kuno Firaun, warisan Yunani dan Romawi, tradisi Koptik dan kehadiran Islaminya. Mesir adalah tempat di mana Keluarga Kudus menemukan tempat berlindung, tanah para martir dan orang-orang kudus.

2. Ikatan persahabatan dan persaudaraan kita yang dalam telah berasal dari persekutuan penuh yang ada di antara Gereja-gereja kami di abad-abad pertama dan terungkap dengan berbagai cara melalui Konsili-konsili Ekumenis awal, yang berasal dari Konsili Nicea pada tahun 325 dan sumbangsih Bapa Gereja Santo Atanasius yang pemberani, yang mendapatkan gelar "Pelindung Iman". Persekutuan kita terungkap melalui doa dan praktek-praktek liturgis yang serupa, penghormatan terhadap para martir dan para kudus yang sama, serta dalam perkembangan dan penyebaran monastisitas, mengikuti teladan Santo Antonius agung, yang dikenal sebagai Bapa semua biarawan.

Pengalaman bersama persekutuan sebelum masa perpecahan ini memiliki arti penting dalam upaya-upaya kita untuk memulihkan persekutuan penuh hari ini. Sebagian besar hubungan yang ada di abad-abad awal antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Koptik terus berlanjut sampai sekarang meskipun ada berbagai perpecahan, dan baru-baru ini telah digairahkan kembali. Mereka menantang kita untuk menggiatkan upaya-upaya bersama kita untuk bertekun dalam mengusahakan kesatuan yang kasat mata dalam keberagaman, di bawah bimbingan Roh Kudus.

3. Kita mengingat dengan rasa syukur pertemuan bersejarah empat puluh empat tahun yang lalu antara para pendahulu kita, Paus Paulus VI dan Paus Shenouda III, dalam pelukan perdamaian dan persaudaraan, setelah berabad-abad lamanya ikatan kasih timbal balik kita tidak dapat menemukan ungkapannya karena jarak yang telah muncul di antara kita. Deklarasi Bersama yang mereka tandatangani pada tanggal 10 Mei 1973 merupakan tonggak sejarah di jalan ekumenisme, dan berfungsi sebagai titik awal bagi Komisi untuk Dialog Teologis antara kedua Gereja kita, yang telah menghasilkan banyak buah dan membuka jalan menuju dialog yang lebih luas antara Gereja Katolik dan seluruh keluarga Gereja-gereja Orthodok Timur. Dalam Deklarasi tersebut, Gereja-Gereja kita mengakui bahwa, sejalan dengan tradisi apostolik, mereka mengakui "satu iman kepada Allah Tritunggal yang satu" dan "keilahian Putra Tunggal Allah ... Allah yang sempurna sehubungan dengan keilahian-Nya, manusia yang sempurna sehubungan dengan kemanusiaan-Nya". Juga mengakui bahwa "kehidupan ilahi diberikan kepada kita dan dipupuk di dalam kita melalui tujuh sakramen" dan bahwa "kita menghormati Perawan Maria, Bunda Sang Terang Sejati", "Theotokos" (Bunda Allah).

4. Dengan rasa syukur yang mendalam, kita mengingat pertemuan persaudaraan kita sendiri di Roma pada tanggal 10 Mei 2013, dan penetapan tanggal 10 Mei sebagai hari ketika setiap tahun kita memperdalam persahabatan dan persaudaraan di antara Gereja-gereja kita. Semangat kedekatan yang diperbarui ini telah memungkinkan kita untuk sekali lagi melihat bahwa ikatan yang mempersatukan kita diterima dari Tuhan kita yang satu pada hari Pembaptisan kita. Karena melalui Baptisanlah kita menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus yang satu yaitu Gereja (bdk. 1Kor 12:13). Warisan bersama ini adalah dasar peziarahan kita bersama menuju persekutuan penuh, saat kita tumbuh dalam kasih dan pendamaian.

5. Kami menyadari bahwa kami masih harus terus melakukan peziarahan ini, namun kami ingat berapa banyak yang telah dicapai. Secara khusus, kita mengingat pertemuan antara Paus Shenouda III dan Santo Yohanes Paulus II, yang datang sebagai seorang peziarah ke Mesir selama Yubileum Agung tahun 2000. Kita bertekad untuk mengikuti jejak mereka, yang digerakkan oleh kasih Kristus Sang Gembala yang baik, dengan keyakinan yang mendalam bahwa dengan berjalan bersama, kita bertumbuh dalam kesatuan. Semoga kita menarik kekuatan kita dari Allah, sumber persekutuan dan kasih yang sempurna.

6. Kasih ini menemukan ungkapannya yang terdalam dalam doa bersama. Ketika umat kristiani berdoa bersama, mereka menyadari bahwa apa yang mempersatukan mereka jauh lebih besar daripada apa yang memecah belah mereka. Kerinduan kita akan kesatuan menerima ilhamnya dari doa Kristus "supaya mereka semua menjadi satu" (Yoh 17:21). Marilah kita memperdalam akar-akar bersama kita dalam iman apostolik yang satu dengan berdoa bersama dan dengan mengusahakan terjemahan-terjemahan bersama Doa Bapa Kami dan sebuah tanggal bersama untuk perayaan Paskah.

7. Seiring perjalanan kita menuju hari yang penuh berkat ketika kita akhirnya berkumpul di meja Ekaristi yang sama, kita dapat bekerja sama di berbagai wilayah dan menunjukkan dengan nyata kekayaan besar yang telah mempersatukan kita. Kita dapat memberi kesaksian bersama terhadap nilai-nilai dasariah seperti kekudusan dan martabat kehidupan manusia, kesucian perkawinan dan keluarga, dan penghormatan terhadap semua ciptaan, yang dipercayakan kepada kita oleh Allah. Dalam menghadapi banyak tantangan masa kini seperti sekularisasi dan globalisasi ketidakpedulian, kita dipanggil untuk menawarkan tanggapan bersama berdasarkan nilai-nilai Injil dan khazanah tradisi kita masing-masing. Dalam hal ini, kita terdorong untuk terlibat dalam studi yang lebih dalam tentang para Bapa Latin dan Timur, dan menggalakkan pertukaran yang bermanfaat dalam kehidupan pastoral, terutama dalam katekese, dan dalam pengayaan rohani timbal balik antara jemaat monastik dan jemaat religius.

8. Kesaksian kristiani bersama kita adalah tanda pendamaian dan pengharapan yang penuh rahmat bagi masyarakat Mesir dan lembaga-lembaganya, sebuah benih yang ditanam untuk menghasilkan buah dalam keadilan dan perdamaian. Karena kita percaya bahwa semua manusia diciptakan menurut citra Allah, kita mengusahakan ketenangan dan kerukunan melalui hidup berdampingan yang penuh kedamaian di antara umat kristiani dan umat Muslim, sehingga memberi kesaksian akan kehendak Allah untuk kesatuan dan keselarasan seluruh keluarga manusia dan martabat yang sama dari setiap manusia. Kita ikut memberi perhatian untuk kesejahteraan dan masa depan Mesir. Seluruh anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban untuk ambil bagian secara penuh dalam kehidupan bernegara, menikmati kewarganegaraan yang penuh dan setara serta bekerjasama membangun negara mereka. Kebebasan beragama, termasuk kebebasan hati nurani, yang berakar pada martabat pribadi, merupakan batu penjuru semua kebebasan lainnya. Itu adalah hak yang suci dan tidak dapat diganggu gugat.

9. Marilah kita menggiatkan doa kita yang tak henti-hentinya untuk semua umat kristiani di Mesir dan di seluruh dunia, serta terutama di Timur Tengah. Pengalaman-pengalaman tragis dan darah yang ditumpahkan oleh orang-orang beriman kita yang teraniaya dan dibunuh karena alasan tunggal menjadi umat kristiani, mengingatkan kita semua bahwa ekumenisme kemartiran mempersatukan kita dan mendorong kita menuju perdamaian dan pendamaian. Sebab, seperti yang ditulis oleh Santo Paulus : "Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita" (1 Kor 12:26).

10. Misteri Yesus yang wafat dan bangkit demi kasih terletak pada inti perjalanan kita menuju kesatuan penuh. Sekali lagi, para martir adalah para pemandu kita. Dalam Gereja perdana, darah para martir adalah benih umat kristiani yang baru. Begitu juga di zaman kita sendiri, semoga darah begitu banyak martir menjadi benih kesatuan di antara semua murid Kristus, sebuah tanda dan alat persekutuan dan perdamaian bagi dunia.

11. Dalam ketaatan pada karya Roh Kudus, yang menguduskan Gereja, menjaganya selama berabad-abad, dan menuntunnya kepada kesatuan penuh - kesatuan yang didoakan Yesus Kristus itu :

Hari ini kami, Paus Fransiskus dan Paus Tawadros II, untuk menyenangkan hati Tuhan Yesus, dan juga hati putra dan putri kita dalam iman, secara timbal balik menyatakan bahwa kita, dengan pikiran dan hati yang satu, akan berusaha dengan tulus untuk tidak mengulangi baptisan yang telah diberikan di salah satu Gereja kita untuk setiap orang yang ingin bergabung dengan Gereja lainnya. Hal ini kita akui dalam ketaatan kepada Kitab Suci dan iman tiga Konsili Ekumenis yang diadakan di Nicea, Konstantinopel dan Efesus.

Kita meminta Allah Bapa kita untuk membimbing kita, dalam masa-masa dan dengan cara yang akan dipilih Roh Kudus, untuk kesatuan penuh dalam tubuh mistik Kristus.

12. Marilah kita, kemudian, dibimbing oleh ajaran-ajaran dan teladan Rasul Paulus, yang menulis : "Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera : satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua" (Ef 4:3-6).

Kairo, 28 April 2017

Paus Fransiskus
Paus Tawadros II

________

(dialihbahasakan oleh Peter Suriadi dan dipublikasikan pada blog :http://katekesekatolik.blogspot.co.id/2017/04/deklarasi-bersama-paus-fransiskus-dan.html)

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Jumat, 28 April 2017

SERUAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG CERAMAH DI RUMAH IBADAH

Mengingat keberagaman di Indonesia adalah berkah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang patut disyukuri, maka menjaga dan merawat persatuan bangsa Indonesia yang beragam ini merupakan keniscayaan.

Menimbang bahwa kehidupan masyarakat yang stabil serta terwujudnya kedamaian dan kerukunan umat beragama adalah prasyarat keberlangsungan kehidupan bersama dan keberlangsungan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera dan bermartabat. Dalam pemenuhan prasayarat dimaksud, penceramah agama dan rumah ibadah memegang peranan sangat penting.

Dalam rangka menjaga persatuan dan meningkatkan produktivitas bangsa, merawat kerukunan umat beragama, dan memelihara kesucian tempat ibadah, Menteri Agama menyampaikan seruan agar ceramah agama di rumah ibadah hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Disampaikan oleh penceramah yang memiliki pemahaman dan komitmen pada tujuan utama diturunkannya agama, yakni melindungi harkat dan martabat kemanusiaan, serta menjaga kelangsungan hidup dan peradamaian umat manusia.

2. Disampaikan berdasarkan pengetahuan keagamaan yang memadai dan bersumber dari ajaran pokok agama.

3. Disampaikan dalam kalimat yang baik dan santun dalam ukuran kepatutan dan kepantasan, terbebas dari umpatan, makian, maupun ujaran kebencian yang dilarang oleh agama mana pun

4. Bernuansa mendidik dan berisi materi pencerahan yang meliputi pencerahan spiritual, intelektual, emosional, dan multikultural. Materi diutamakan berupa nasihat, motivasi dan pengetahuan yang mengarah kepada kebaikan, peningkatan kapasitas diri, pemberdayaan umat, penyempurnaan akhlak, peningkatan kualitas ibadah, pelestarian lingkungan, persatuan bangsa, serta kesejahteraan dan keadilan sosial

5. Materi yang disampaikan tidak bertentangan dengan empat konsensus Bangsa Indonesia, yaitu: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

6. Materi yang disampaikan tidak mempertentangkan unsur SARA (suku, agama, ras, antargolongan) yang dapat menimbulkan konflik, mengganggu kerukunan ataupun merusak ikatan bangsa.

7. Materi yang disampaikan tidak bermuatan penghinaan, penodaan, dan/atau pelecehan terhadap pandangan, keyakinan dan praktek ibadah antar/dalam umat beragama, serta tidak mengandung provokasi untuk melakukan tindakan diskriminatif, intimidatif, anarkis, dan destruktif.

8. Materi yang disampaikan tidak bermuatan kampanye politik praktis dan/atau promosi bisnis.

9. Tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku terkait dengan penyiaran keagamaan dan penggunaan rumah ibadah.

Demikian seruan ini agar diperhatikan, dimengerti, dan diindahkan oleh para penceramah agama, pengelola rumah ibadah, dan segenap masyarakat umat beragama di Indonesia.


Jakarta, 28 April 2017
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

ttd

LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN‎
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.