Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Rabu, 03 Mei 2017

DEKLARASI BERSAMA PAUS FRANSISKUS DAN PAUS TAWADROS II

1. Kami, Fransiskus, Uskup Roma dan Paus Gereja Katolik, dan Tawadros II, Paus Alexandria dan Patriark Takhta Santo Markus, bersyukur kepada Allah dalam Roh Kudus karena telah menganugerahkan kami kesempatan yang penuh sukacita untuk bertemu sekali lagi, untuk menukar pelukan persaudaraan dan untuk bergabung kembali dalam doa bersama. Kami memuliakan Yang Maha Kuasa karena ikatan persaudaraan dan persahabatan yang ada di antara Takhta Santo Petrus dan Takhta Santo Markus. Keistimewaan bersama-sama di sini di Mesir adalah tanda bahwa keeratan hubungan kita sedang meningkat dari tahun ke tahun, dan bahwa kita sedang bertumbuh dalam kedekatan, iman dan kasih akan Kristus, Tuhan kita. Kita bersyukur kepada Allah atas Mesir yang tercinta ini, "tanah air yang hidup di dalam diri kita", sebagaimana biasanya dikatakan oleh Bapa Suci Paus Shenouda III, "bangsa yang diberkati oleh Allah" (bdk. 19:25) dengan peradaban kuno Firaun, warisan Yunani dan Romawi, tradisi Koptik dan kehadiran Islaminya. Mesir adalah tempat di mana Keluarga Kudus menemukan tempat berlindung, tanah para martir dan orang-orang kudus.

2. Ikatan persahabatan dan persaudaraan kita yang dalam telah berasal dari persekutuan penuh yang ada di antara Gereja-gereja kami di abad-abad pertama dan terungkap dengan berbagai cara melalui Konsili-konsili Ekumenis awal, yang berasal dari Konsili Nicea pada tahun 325 dan sumbangsih Bapa Gereja Santo Atanasius yang pemberani, yang mendapatkan gelar "Pelindung Iman". Persekutuan kita terungkap melalui doa dan praktek-praktek liturgis yang serupa, penghormatan terhadap para martir dan para kudus yang sama, serta dalam perkembangan dan penyebaran monastisitas, mengikuti teladan Santo Antonius agung, yang dikenal sebagai Bapa semua biarawan.

Pengalaman bersama persekutuan sebelum masa perpecahan ini memiliki arti penting dalam upaya-upaya kita untuk memulihkan persekutuan penuh hari ini. Sebagian besar hubungan yang ada di abad-abad awal antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Koptik terus berlanjut sampai sekarang meskipun ada berbagai perpecahan, dan baru-baru ini telah digairahkan kembali. Mereka menantang kita untuk menggiatkan upaya-upaya bersama kita untuk bertekun dalam mengusahakan kesatuan yang kasat mata dalam keberagaman, di bawah bimbingan Roh Kudus.

3. Kita mengingat dengan rasa syukur pertemuan bersejarah empat puluh empat tahun yang lalu antara para pendahulu kita, Paus Paulus VI dan Paus Shenouda III, dalam pelukan perdamaian dan persaudaraan, setelah berabad-abad lamanya ikatan kasih timbal balik kita tidak dapat menemukan ungkapannya karena jarak yang telah muncul di antara kita. Deklarasi Bersama yang mereka tandatangani pada tanggal 10 Mei 1973 merupakan tonggak sejarah di jalan ekumenisme, dan berfungsi sebagai titik awal bagi Komisi untuk Dialog Teologis antara kedua Gereja kita, yang telah menghasilkan banyak buah dan membuka jalan menuju dialog yang lebih luas antara Gereja Katolik dan seluruh keluarga Gereja-gereja Orthodok Timur. Dalam Deklarasi tersebut, Gereja-Gereja kita mengakui bahwa, sejalan dengan tradisi apostolik, mereka mengakui "satu iman kepada Allah Tritunggal yang satu" dan "keilahian Putra Tunggal Allah ... Allah yang sempurna sehubungan dengan keilahian-Nya, manusia yang sempurna sehubungan dengan kemanusiaan-Nya". Juga mengakui bahwa "kehidupan ilahi diberikan kepada kita dan dipupuk di dalam kita melalui tujuh sakramen" dan bahwa "kita menghormati Perawan Maria, Bunda Sang Terang Sejati", "Theotokos" (Bunda Allah).

4. Dengan rasa syukur yang mendalam, kita mengingat pertemuan persaudaraan kita sendiri di Roma pada tanggal 10 Mei 2013, dan penetapan tanggal 10 Mei sebagai hari ketika setiap tahun kita memperdalam persahabatan dan persaudaraan di antara Gereja-gereja kita. Semangat kedekatan yang diperbarui ini telah memungkinkan kita untuk sekali lagi melihat bahwa ikatan yang mempersatukan kita diterima dari Tuhan kita yang satu pada hari Pembaptisan kita. Karena melalui Baptisanlah kita menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus yang satu yaitu Gereja (bdk. 1Kor 12:13). Warisan bersama ini adalah dasar peziarahan kita bersama menuju persekutuan penuh, saat kita tumbuh dalam kasih dan pendamaian.

5. Kami menyadari bahwa kami masih harus terus melakukan peziarahan ini, namun kami ingat berapa banyak yang telah dicapai. Secara khusus, kita mengingat pertemuan antara Paus Shenouda III dan Santo Yohanes Paulus II, yang datang sebagai seorang peziarah ke Mesir selama Yubileum Agung tahun 2000. Kita bertekad untuk mengikuti jejak mereka, yang digerakkan oleh kasih Kristus Sang Gembala yang baik, dengan keyakinan yang mendalam bahwa dengan berjalan bersama, kita bertumbuh dalam kesatuan. Semoga kita menarik kekuatan kita dari Allah, sumber persekutuan dan kasih yang sempurna.

6. Kasih ini menemukan ungkapannya yang terdalam dalam doa bersama. Ketika umat kristiani berdoa bersama, mereka menyadari bahwa apa yang mempersatukan mereka jauh lebih besar daripada apa yang memecah belah mereka. Kerinduan kita akan kesatuan menerima ilhamnya dari doa Kristus "supaya mereka semua menjadi satu" (Yoh 17:21). Marilah kita memperdalam akar-akar bersama kita dalam iman apostolik yang satu dengan berdoa bersama dan dengan mengusahakan terjemahan-terjemahan bersama Doa Bapa Kami dan sebuah tanggal bersama untuk perayaan Paskah.

7. Seiring perjalanan kita menuju hari yang penuh berkat ketika kita akhirnya berkumpul di meja Ekaristi yang sama, kita dapat bekerja sama di berbagai wilayah dan menunjukkan dengan nyata kekayaan besar yang telah mempersatukan kita. Kita dapat memberi kesaksian bersama terhadap nilai-nilai dasariah seperti kekudusan dan martabat kehidupan manusia, kesucian perkawinan dan keluarga, dan penghormatan terhadap semua ciptaan, yang dipercayakan kepada kita oleh Allah. Dalam menghadapi banyak tantangan masa kini seperti sekularisasi dan globalisasi ketidakpedulian, kita dipanggil untuk menawarkan tanggapan bersama berdasarkan nilai-nilai Injil dan khazanah tradisi kita masing-masing. Dalam hal ini, kita terdorong untuk terlibat dalam studi yang lebih dalam tentang para Bapa Latin dan Timur, dan menggalakkan pertukaran yang bermanfaat dalam kehidupan pastoral, terutama dalam katekese, dan dalam pengayaan rohani timbal balik antara jemaat monastik dan jemaat religius.

8. Kesaksian kristiani bersama kita adalah tanda pendamaian dan pengharapan yang penuh rahmat bagi masyarakat Mesir dan lembaga-lembaganya, sebuah benih yang ditanam untuk menghasilkan buah dalam keadilan dan perdamaian. Karena kita percaya bahwa semua manusia diciptakan menurut citra Allah, kita mengusahakan ketenangan dan kerukunan melalui hidup berdampingan yang penuh kedamaian di antara umat kristiani dan umat Muslim, sehingga memberi kesaksian akan kehendak Allah untuk kesatuan dan keselarasan seluruh keluarga manusia dan martabat yang sama dari setiap manusia. Kita ikut memberi perhatian untuk kesejahteraan dan masa depan Mesir. Seluruh anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban untuk ambil bagian secara penuh dalam kehidupan bernegara, menikmati kewarganegaraan yang penuh dan setara serta bekerjasama membangun negara mereka. Kebebasan beragama, termasuk kebebasan hati nurani, yang berakar pada martabat pribadi, merupakan batu penjuru semua kebebasan lainnya. Itu adalah hak yang suci dan tidak dapat diganggu gugat.

9. Marilah kita menggiatkan doa kita yang tak henti-hentinya untuk semua umat kristiani di Mesir dan di seluruh dunia, serta terutama di Timur Tengah. Pengalaman-pengalaman tragis dan darah yang ditumpahkan oleh orang-orang beriman kita yang teraniaya dan dibunuh karena alasan tunggal menjadi umat kristiani, mengingatkan kita semua bahwa ekumenisme kemartiran mempersatukan kita dan mendorong kita menuju perdamaian dan pendamaian. Sebab, seperti yang ditulis oleh Santo Paulus : "Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita" (1 Kor 12:26).

10. Misteri Yesus yang wafat dan bangkit demi kasih terletak pada inti perjalanan kita menuju kesatuan penuh. Sekali lagi, para martir adalah para pemandu kita. Dalam Gereja perdana, darah para martir adalah benih umat kristiani yang baru. Begitu juga di zaman kita sendiri, semoga darah begitu banyak martir menjadi benih kesatuan di antara semua murid Kristus, sebuah tanda dan alat persekutuan dan perdamaian bagi dunia.

11. Dalam ketaatan pada karya Roh Kudus, yang menguduskan Gereja, menjaganya selama berabad-abad, dan menuntunnya kepada kesatuan penuh - kesatuan yang didoakan Yesus Kristus itu :

Hari ini kami, Paus Fransiskus dan Paus Tawadros II, untuk menyenangkan hati Tuhan Yesus, dan juga hati putra dan putri kita dalam iman, secara timbal balik menyatakan bahwa kita, dengan pikiran dan hati yang satu, akan berusaha dengan tulus untuk tidak mengulangi baptisan yang telah diberikan di salah satu Gereja kita untuk setiap orang yang ingin bergabung dengan Gereja lainnya. Hal ini kita akui dalam ketaatan kepada Kitab Suci dan iman tiga Konsili Ekumenis yang diadakan di Nicea, Konstantinopel dan Efesus.

Kita meminta Allah Bapa kita untuk membimbing kita, dalam masa-masa dan dengan cara yang akan dipilih Roh Kudus, untuk kesatuan penuh dalam tubuh mistik Kristus.

12. Marilah kita, kemudian, dibimbing oleh ajaran-ajaran dan teladan Rasul Paulus, yang menulis : "Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera : satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua" (Ef 4:3-6).

Kairo, 28 April 2017

Paus Fransiskus
Paus Tawadros II

________

(dialihbahasakan oleh Peter Suriadi dan dipublikasikan pada blog :http://katekesekatolik.blogspot.co.id/2017/04/deklarasi-bersama-paus-fransiskus-dan.html)

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar