Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Kamis, 04 April 2013

MGR SUHARYO MINTA UMAT KATOLIK UNTUK PERBAIKI KECENDERUNGAN JELEK DALAM MASYARAKAT

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak umat Katolik untuk
menjadi manusia-manusia Paskah, yang berarti "mengambil bagian atau ikut berperan dalammemperbaiki 'arus berlawanan' di tengah kecenderungan jelek yang berkembang di tengah-tengah masyarakat."

Permintaan itu diungkapkan oleh Mgr Suharyo di hadapan puluhan jurnalis
dalam acara konferensi pers tentang Pesan Paskah di pelataran Wisma
Keuskupan, Katedral Jakarta, tanggal 31 Maret 2013, seusai memimpin Misa
Paskah.

Di tengah suasana di mana kekerasan semakin merebak, Mgr Suharyo berharap agar umat Katolik menghadirkan arus kesetiakawanan,
"sehingga keadaan damai bisa tercipta di tengah masyarakat," dan agar
umat Katolik "mengalirkan arus kebaikan bersama di tengah derasnya arus kecenderungan buruk di tengah masyarakat."

Kekerasan yang semakin menjamur di berbagai wilayah negara Indonesia, kata Uskup Agung Jakarta yang juga Administrator Apostolik Keuskupan Bandung itu, "menandakan bahwa martabat manusia semakin dilecehkan, kebaikan bersama semakin diabaikan, kepentingan kelompok menggilas kepentingan umum."

Selanjutnya Ketua Konferensi Waligereja Indonesia itu mengajak umat Katolik yang merayakan Paskah agar melakukan kebaikan bersama menjadi keseharian hidup mereka. "Jika berpikir melakukan sesuatu di level nasional terlalu berlebihan, mulailah melakukan hal yang paling
sederhana di tingkat RT, RW dan kampung-kampung. Inilah wujud menjadi manusia Paskah pada zaman ini," kata Mgr Suharyo.

Menjawab pertanyaan seorang wartawan media cetak dari Surabaya tentang fenomena kekerasan yang semakin merajalela, Mgr Suharyo menjelaskan bahwa sedikitnya ada tiga faktor yang memicu kekerasan di berbagai tempat yakni pendidikan, aliran fundamentalis agama dan masalah kesenjangan ekonomi.

Dijelaskan bahwa begitu banyak hal yang terkait di balik kekacauan yang terjadi di tengah masyarakat. "Yang paling penting dari semua itu adalah penegakan hukum bagi yang melanggar hukum, karena sepanjang pelanggar hukum atau undang-undang tidak diberikan sanksi
semestinya, maka dipastikan kekerasan akan terus dilakukan oleh
oknum-oknum tertentu," tegas mantan Uskup Agung Semarang itu.

Mgr Suharyo juga menyampaikan terima kasih kepada para jurnalis yang
mewartakan pesan Paskah kepada seluruh umat Katolik. "Saya berterima
kasih karena tugas Anda ikut mengembangkan budaya damai dengan melakukan tugas peliputan Paskah," ungkap Mgr Suharyo.

Sebelumnya pada pukul 09.00 WIB, Mgr Suharyo memimpin Misa Paskah meriah di Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, didampingi Vikaris Jenderal Pastor Yohanes Subagyo Pr, Sekretaris Keuskupan Pastor Yohanes Purbo Tamtomo Pr, Kepala Paroki Katedral Pastor Stephanus Bratakartana SJ, dan Pastor Rekan Katedral Pastor Antonio Antoro Pr.

Dalam kotbahnya Uskup menceritakan sosok manusia Paskah seperti Ibu Teresa dari Calcuta. "Walaupun pernah mengalami kegelapan spiritualitas, toh
sosok ini menjadi panutan bagi umat Katolik, melakukan kebaikan dengan
mengembangkan cara-cara yang semakin kreatif." ***

Sumber: Pen@ Indonesia.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar