Salam Damai Kristus,

Sebuah kontribusi para mantan frater, pastor, suster, bruder, dll bagi pembangunan kehidupan bersama yang lebih baik. Kirimkan artikel apa saja yang mau ditampilkan pada blog ini ke email: mantan.frater09@gmail.com Atas kunjungannya, terima kasih.

Rabu, 18 Juni 2014

Pemilu dan Perjuangan bagi Kebaikan-Bersama (Panduan Memilih dalam Pemilihan Umum 9 Juli 2014)

A.    Mengapa Keterlibatan dalam Pemilu bagian Perjuangan Iman Kristiani?

1.  Kita beriman kepada Tuhan yang menjelma. Tuhan yang menjelma dalam diri Jesus Kristus itulah yang kita ikuti. Dialah Tuhan yang tinggal di antara kita dan terlibat memperjuangkan kondisi dunia bagi kebaikan-bersama, apapun suku, ras, agama, dan golongan.

2. Kondisi Indonesia dengan segala masalahnya dewasa ini adalah "tanah-air penjelmaan" kita. Di tanah-air penjelmaan inilah kita dipanggil untuk memperjuangkan kebaikan-bersama. Kita mengungkapkan iman dengan doa, novena, adorasi, dsb, sedangkan kita mewujudkan iman melalui aksi konkret memperbaiki kondisi kehidupan-bersama di Indonesia.

3.  Memilih presiden/wakil-presiden yang tepat adalah bagian integral aksi konkret perwujudan iman kita dalam memperbaiki kondisi kehidupan-bersama di Indonesia.

 

B.     Apa Prinsip Ajaran Gereja yang Memandu Pilihan Kita?

1.  Gereja minta kita memilih berdasarkan prinsip kebaikan-bersama (the common good), yaitu "Keseluruhan kondisi sosial yang memberdayakan dan memungkinkan semua warga, entah sebagai kelompok atau pribadi, mencapai kepenuhan hidup yang optimal dan secara optimal" (Gaudium et Spes #26). Maka, Ibu Gereja meminta kita memilih calon presiden dan wakil-presiden yang paling mendekati cita-cita perwujudan kebaikan-bersama itu.

2.  Kalau 'kebaikan-bersama' sulit dipahami, kita dapat memahami melalui kebalikannya, yaitu 'keburukan-bersama'. Keburukan-bersama adalah kondisi masyarakat yang ditandai keluasan korupsi, kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, penyingkiran kaum miskin dan kaum minoritas, perusakan lingkungan, penculikan, intoleransi agama, perampokan sumber alam, militerisme dan kediktatoran, dsb.

3.  Gereja minta kita untuk tidak memilih calon presiden dan wakil-presiden yang berpotensi menciptakan keburukan-bersama itu. Mana di antara 2 calon presiden yang layak kita pilih?

 

C.    Siapa yang harus Kita Pilih dalam Pemilu 9 Juli 2014?

1.  Adalah kebodohan mencoblos berdasar penampilan, sebab penampilan hanyalah kesan sesaat. Sama bodohnya memilih karena diberi uang. Kita tidak seharusnya mencoblos karena percaya janji kampanye, sebab janji-janji kampanye mudah lenyap setelah kampanye usai. Rumusan visi & misi calon presiden/wakil-presiden juga bukan dasar yang meyakinkan untuk memilih, sebab rumusan visi & misi mudah dipesan dan berubah setelah Pemilu. Memilih berdasarkan hasil debat capres/cawapres juga bukan cara bijak untuk memilih, sebab cara tampil dalam debat merupakan hasil polesan sejenak (make-up) dan berisi deretan janji serta slogan.

2.  Cara paling bijak untuk memilih adalah berdasarkan bukti habitus kepemimpinan. Habitus kepemimpinan adalah kebiasaan perilaku memimpin. Mana di antara 2 calon yang selama ini telah terbukti punya kebiasaan memimpin dengan perhatian pada kesejahteraan/kemaslatan rakyat biasa? Cukuplah habitus kepemimpinan itu terbukti pada lingkup kota. Sebab, dia yang setia dalam hal kecil juga akan setia dalam perkara besar – dia yang telah teruji dan terbukti setia pada lingkup kepemimpinan kota juga lebih mungkin setia dalam urusan sebesar negara.

3. Bukti habitus kepemimpinan itulah kunci kita dalam memilih. Kebiasaan perilaku manusia tak mudah berubah! Dia yang dulu punya kebiasaan otoriter, melanggar hak asasi, menculik, korup dan menipu juga akan memerintah dengan otoriter, melanggar hak asasi, menculik, korup, dsb. Sebaliknya, dia yang telah terbukti punya kebiasaan memimpin dengan dedikasi pada rakyat, demokratis dan tidak korup juga akan memimpin Indonesia dengan habitus yang sama. Ingat, dia yang telah setia memimpin dengan habitus luhur atas sebuah kota juga akan setia memimpin sebuah negara. Sosok itulah yang harus kita pilih dalam Pemilu 9 Juli 2014.

Milis: apik
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar